Jumat, 31 Oktober 2014

BAB 5


BAB 5 PERCAKAPAN


                Teori interkasi simbolis

Teori interaksi simbolic (symbolic interactions) memfokuskan perhatiannya pada cara-cara yang digunakan manusia untuk membentuk makna dan struktur masyarakat melalui percakapan.
Interaksi simbolis  mendasarkan gagasan atas enam hal yaitu :
1.     Manusia membuat keputusan dan bertindak pada situasi yang dihadapinya sesuai dengan pengertian subjeknya
2.    Kehidupan sosial merupakan proses interkasi.
3.    Manusia memahami pengalamannya melalui makna dari simbol yang digunakan dilingkungan terdekatnya.
4.    Dunia terdiri dari berbagai objek sosial yang memiliki nama dan makna yang ditentukan secar sosial
5.    Manusia mendasarkan tindakanya atas interkasi mereka.
6.    Diri seorang adalah objek signifikan
Terdapat tiga konsep penting dalam teori yang dikemukakan mead ini yaitu masyrakat, diri dan pikiran. Ketiga konsep tersebut memiliki aspek yang berbeda namun berasala dari proses umum yang sama disebut tindakan sosial (sosial act).
Teori interaksionisme simbolis adalah salah satu cabang dalam teori sosiologi yang mengemukakan tentang diri sendiri (the self) dan dunia luarnya. Di sini Cooley menyebutnya sebagai looking glass self. Artinya setiap hubungan sosial di mana seseorang itu terlibat merupakan satu cerminan diri yang disatukan dalam identitas orang itu sendiri. Jadi maksudnya kita bisa melihat atau mengoreksi diri kita dengan melalui orang lain. Esensi dari teori ini adalah simbol dan makna. Makna adalah hasil dari interaksi sosial. Ketika kita berinteraksi dengan orang lain, ita berusaha mencari makna yang cocok dengan orang tersebut. Kita juga berusaha mengintepretasikan maksud seseorang melalui simbolisasi yang dibangun.
      Seperti namanya, teori ini berhubungan dengan media simbol dimana interaksi terjadi. Tingkat kenyataan sosial sosial yang utama yang menjadi pusat perhatian interaksionisme simbolik adalah pada tingkat mikro, termasuk kesadaran subyektif dan dinamika interaksi antar pribadi.
     Teori interaksionisme simbolik memberikan gambaran mengenai hakikat kenyataan sosial yang berbeda secara kontras yang terdapat dalam interaksionisme simbolik. Bagi interaksionisme simbolik, organisasi sosial tidak menentukan pola-pola interaksi. Organsisasi muncul dari proses interaksi.
      Akar dari teori interaksionisme simbolik yang merupakan yang terpenting dalam karya Mead adalah  pragmatisme dan behaviorisme. Pragmatisme adalah pemikiran filsafat yang meliputi banyak hal. Ada beberapa aspek pragmatisme yang mempengaruhi orientasi sosiologis. Namun diantara empat aspek itu ada tiga yang penting bagi interaksionisme simbolik. Pertama, adalah memusatkan perhatian pada interaksi antara aktor dan dunia nyata. Kedua, memandang baik aktor maupun dunia nyata sebagai proses dinam.is dan bukan sebagai struktur statis. Ketiga, arti penting yang dihubungkan kepada kemampuan aktor untuk menafsirkan kehidupan sosial. Sementara behaviorisme berpendapat bahwa manusia harus dipahami berdasarkan apa yang harus dilakukan.
     Pemikiran  terpenting dalam interaksionisme simbolik adalah pemikiran  George H. Mead. Menurut Mead dari dunia sosial itulah muncul kesadaran, pikiran, diri, dan seterusnya atau yang terkenal dalam buku Mead yaitu Mind, Self, and Society. Menurut Mead dalam tindakan sosial ada empat tahapan yang saling berhubungan. Yaitu impuls, persepsi, manipulasi, dan konsumiasi. Mead juga mengatakan bahwa dalam tindakan sosial ada mekanisme dasarnya yaitu sikap isyarat. Sikap isyarat ini bisa berupa isyarat signifikan dan isyarat nonsignifikan. Isyarat sisgnifikan ini berupa bahasa yang merupakan fakttor penting dalam pekembangan khusus kehidupan manusia. Bahasa ini menjadi simbol sisgnifikan yang membedakan manusia dengan binatang. Binatang bisa membuat isyarat suara tapi isyarat suara itu tak sisgnifikan bagi binatang lain. Hanya manusia yang bisa membuat simbol signifikan yang disebut bahasa. Bahasa ini punya fungsi menggerakkan tanggapan yang sama di pihak individu yang berbicara dan juga di pihak lannya. Isyarat signifikan ini merupakan isyarat yang jauh lebih efektif dan memadai untuk saling menyesuaikan diri dalam tindakan sosial menurut Mead daripada isyarat nonsignifikan. Yang paling penting dari teori Mead ini adalah fungsi lain simbol signifikan, yakni memungkinkan proses mental,berpikir. Simbol sisgnifikan ini juga berarti interaksi simbolik. Artinya orang dapat saling berinteraksi tidak hanya melalui isyarat tapi juga melalui simbol sisgnifikan. Bahkan  interaksi dengan melalui simbol yang signifikan berupa bahasa, kita akan lebih mudah untuk saling memahami makna yang ingin disampaikan. Dengan begitu interaksi akan berlangsung jauh lebih efektif daripada hanya menggunakan isyarat atau simbol yang tak signifikan saja.


Interaksionisme simbolik merupakan teori dengan kajian utamanya individu. Teori ini membahas tentang interaksi manusia dengan menggunakan simbol-simbol. Simbol-simbol yang digunakan adalah simbol signifikan seperti bahasa. Dengan menggunakan simbol-simbol tersebut akan menghasilkan suatu makna yang akhirnya bisa dimengerti orang lain.
     Asumsi dasar dari teori ini adalah  pikiran, diri, dan masyarakat. Teori ini juga merupakan jembatan penghubung antara teori yang berfokus pada individu dan teori yang berfokus pada kekuatan sosial.
     Perilaku seseorang dipengaruhi oleh simbol yang diberikan oleh orang lain, demikian pula perilaku orang tersebut. Melalui pemberian isyarat berupa simbol, maka kita dapat mengutarakan perasaan, pikiran, maksud, dan sebaliknya dengan cara membaca simbol yang ditampilkan oleh orang lain.
     Dalam pengkajian berkomunikasi menggunakan teori interaksionalisme simbolik yang berpandangan bahwa kehidupan sosial merupakan suatu proses dari interaksi yang membangun, memelihara dan mengubah  kebiasaan-kebiasaan. Termasuk di dalamnya adalah  bahasa dan simbol-simbol.  komunikasi merupakan penyambung antar anggota masyarakat, dimana mereka akan menjauhkan dari hal-hal yang menyebabkan kerusakan dalam masyarakat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar