BAB
5 PERCAKAPAN
Teori interkasi simbolis
Teori interaksi simbolic (symbolic interactions) memfokuskan perhatiannya
pada cara-cara yang digunakan manusia untuk membentuk makna dan struktur
masyarakat melalui percakapan.
Interaksi simbolis
mendasarkan gagasan atas enam hal yaitu :
1.
Manusia membuat keputusan dan bertindak pada
situasi yang dihadapinya sesuai dengan pengertian subjeknya
2.
Kehidupan sosial merupakan proses interkasi.
3.
Manusia memahami pengalamannya melalui makna
dari simbol yang digunakan dilingkungan terdekatnya.
4.
Dunia terdiri dari berbagai objek sosial yang
memiliki nama dan makna yang ditentukan secar sosial
5.
Manusia mendasarkan tindakanya atas interkasi
mereka.
6.
Diri seorang adalah objek signifikan
Terdapat tiga konsep penting dalam teori yang dikemukakan mead ini
yaitu masyrakat, diri dan pikiran. Ketiga konsep tersebut memiliki aspek yang
berbeda namun berasala dari proses umum yang sama disebut tindakan sosial
(sosial act).
Teori interaksionisme
simbolis adalah salah satu cabang dalam teori sosiologi yang mengemukakan
tentang diri sendiri (the self) dan dunia luarnya. Di sini Cooley menyebutnya
sebagai looking glass self. Artinya setiap hubungan sosial di mana
seseorang itu terlibat merupakan satu cerminan diri yang disatukan dalam
identitas orang itu sendiri. Jadi maksudnya kita bisa melihat atau mengoreksi
diri kita dengan melalui orang lain. Esensi dari teori ini adalah simbol dan
makna. Makna adalah hasil dari interaksi sosial. Ketika kita berinteraksi
dengan orang lain, ita berusaha mencari makna yang cocok dengan orang tersebut.
Kita juga berusaha mengintepretasikan maksud seseorang melalui simbolisasi yang
dibangun.
Seperti
namanya, teori ini berhubungan dengan media simbol dimana interaksi terjadi.
Tingkat kenyataan sosial sosial yang utama yang menjadi pusat perhatian
interaksionisme simbolik adalah pada tingkat mikro, termasuk kesadaran
subyektif dan dinamika interaksi antar pribadi.
Teori
interaksionisme simbolik memberikan gambaran mengenai hakikat kenyataan sosial
yang berbeda secara kontras yang terdapat dalam interaksionisme simbolik. Bagi
interaksionisme simbolik, organisasi sosial tidak menentukan pola-pola
interaksi. Organsisasi muncul dari proses interaksi.
Akar
dari teori interaksionisme simbolik yang merupakan yang terpenting dalam karya
Mead adalah pragmatisme dan behaviorisme. Pragmatisme adalah
pemikiran filsafat yang meliputi banyak hal. Ada beberapa aspek pragmatisme
yang mempengaruhi orientasi sosiologis. Namun diantara empat aspek itu ada tiga
yang penting bagi interaksionisme simbolik. Pertama, adalah memusatkan
perhatian pada interaksi antara aktor dan dunia nyata. Kedua, memandang baik
aktor maupun dunia nyata sebagai proses dinam.is dan bukan sebagai struktur
statis. Ketiga, arti penting yang dihubungkan kepada kemampuan aktor untuk
menafsirkan kehidupan sosial. Sementara behaviorisme berpendapat bahwa manusia
harus dipahami berdasarkan apa yang harus dilakukan.
Pemikiran terpenting
dalam interaksionisme simbolik adalah pemikiran George H. Mead.
Menurut Mead dari dunia sosial itulah muncul kesadaran, pikiran, diri, dan
seterusnya atau yang terkenal dalam buku Mead yaitu Mind, Self, and
Society. Menurut Mead dalam tindakan sosial ada empat tahapan yang saling
berhubungan. Yaitu impuls, persepsi, manipulasi, dan konsumiasi. Mead juga
mengatakan bahwa dalam tindakan sosial ada mekanisme dasarnya yaitu sikap
isyarat. Sikap isyarat ini bisa berupa isyarat signifikan dan isyarat
nonsignifikan. Isyarat sisgnifikan ini berupa bahasa yang merupakan fakttor
penting dalam pekembangan khusus kehidupan manusia. Bahasa ini menjadi simbol
sisgnifikan yang membedakan manusia dengan binatang. Binatang bisa membuat
isyarat suara tapi isyarat suara itu tak sisgnifikan bagi binatang lain. Hanya
manusia yang bisa membuat simbol signifikan yang disebut bahasa. Bahasa ini
punya fungsi menggerakkan tanggapan yang sama di pihak individu yang berbicara
dan juga di pihak lannya. Isyarat signifikan ini merupakan isyarat yang jauh
lebih efektif dan memadai untuk saling menyesuaikan diri dalam tindakan sosial
menurut Mead daripada isyarat nonsignifikan. Yang paling penting dari teori
Mead ini adalah fungsi lain simbol signifikan, yakni memungkinkan proses
mental,berpikir. Simbol sisgnifikan ini juga berarti interaksi simbolik.
Artinya orang dapat saling berinteraksi tidak hanya melalui isyarat tapi juga
melalui simbol sisgnifikan. Bahkan interaksi dengan melalui simbol
yang signifikan berupa bahasa, kita akan lebih mudah untuk saling memahami
makna yang ingin disampaikan. Dengan begitu interaksi akan berlangsung jauh
lebih efektif daripada hanya menggunakan isyarat atau simbol yang tak
signifikan saja.
Interaksionisme simbolik merupakan teori dengan kajian
utamanya individu. Teori ini membahas tentang interaksi manusia dengan
menggunakan simbol-simbol. Simbol-simbol yang digunakan adalah simbol
signifikan seperti bahasa. Dengan menggunakan simbol-simbol tersebut akan
menghasilkan suatu makna yang akhirnya bisa dimengerti orang lain.
Asumsi dasar dari teori
ini adalah pikiran, diri, dan masyarakat. Teori ini juga merupakan
jembatan penghubung antara teori yang berfokus pada individu dan teori yang
berfokus pada kekuatan sosial.
Perilaku seseorang
dipengaruhi oleh simbol yang diberikan oleh orang lain, demikian pula
perilaku orang tersebut. Melalui pemberian isyarat berupa simbol, maka
kita dapat mengutarakan perasaan, pikiran, maksud, dan sebaliknya dengan
cara membaca simbol yang ditampilkan oleh orang lain.
Dalam
pengkajian berkomunikasi menggunakan teori interaksionalisme simbolik yang
berpandangan bahwa kehidupan sosial merupakan suatu proses dari interaksi
yang membangun, memelihara dan mengubah kebiasaan-kebiasaan. Termasuk di dalamnya adalah bahasa
dan simbol-simbol. komunikasi merupakan penyambung antar anggota
masyarakat, dimana mereka akan menjauhkan dari hal-hal yang menyebabkan
kerusakan dalam masyarakat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar