Jumat, 31 Oktober 2014

BAB 5


BAB 5 PERCAKAPAN


                Teori interkasi simbolis

Teori interaksi simbolic (symbolic interactions) memfokuskan perhatiannya pada cara-cara yang digunakan manusia untuk membentuk makna dan struktur masyarakat melalui percakapan.
Interaksi simbolis  mendasarkan gagasan atas enam hal yaitu :
1.     Manusia membuat keputusan dan bertindak pada situasi yang dihadapinya sesuai dengan pengertian subjeknya
2.    Kehidupan sosial merupakan proses interkasi.
3.    Manusia memahami pengalamannya melalui makna dari simbol yang digunakan dilingkungan terdekatnya.
4.    Dunia terdiri dari berbagai objek sosial yang memiliki nama dan makna yang ditentukan secar sosial
5.    Manusia mendasarkan tindakanya atas interkasi mereka.
6.    Diri seorang adalah objek signifikan
Terdapat tiga konsep penting dalam teori yang dikemukakan mead ini yaitu masyrakat, diri dan pikiran. Ketiga konsep tersebut memiliki aspek yang berbeda namun berasala dari proses umum yang sama disebut tindakan sosial (sosial act).
Teori interaksionisme simbolis adalah salah satu cabang dalam teori sosiologi yang mengemukakan tentang diri sendiri (the self) dan dunia luarnya. Di sini Cooley menyebutnya sebagai looking glass self. Artinya setiap hubungan sosial di mana seseorang itu terlibat merupakan satu cerminan diri yang disatukan dalam identitas orang itu sendiri. Jadi maksudnya kita bisa melihat atau mengoreksi diri kita dengan melalui orang lain. Esensi dari teori ini adalah simbol dan makna. Makna adalah hasil dari interaksi sosial. Ketika kita berinteraksi dengan orang lain, ita berusaha mencari makna yang cocok dengan orang tersebut. Kita juga berusaha mengintepretasikan maksud seseorang melalui simbolisasi yang dibangun.
      Seperti namanya, teori ini berhubungan dengan media simbol dimana interaksi terjadi. Tingkat kenyataan sosial sosial yang utama yang menjadi pusat perhatian interaksionisme simbolik adalah pada tingkat mikro, termasuk kesadaran subyektif dan dinamika interaksi antar pribadi.
     Teori interaksionisme simbolik memberikan gambaran mengenai hakikat kenyataan sosial yang berbeda secara kontras yang terdapat dalam interaksionisme simbolik. Bagi interaksionisme simbolik, organisasi sosial tidak menentukan pola-pola interaksi. Organsisasi muncul dari proses interaksi.
      Akar dari teori interaksionisme simbolik yang merupakan yang terpenting dalam karya Mead adalah  pragmatisme dan behaviorisme. Pragmatisme adalah pemikiran filsafat yang meliputi banyak hal. Ada beberapa aspek pragmatisme yang mempengaruhi orientasi sosiologis. Namun diantara empat aspek itu ada tiga yang penting bagi interaksionisme simbolik. Pertama, adalah memusatkan perhatian pada interaksi antara aktor dan dunia nyata. Kedua, memandang baik aktor maupun dunia nyata sebagai proses dinam.is dan bukan sebagai struktur statis. Ketiga, arti penting yang dihubungkan kepada kemampuan aktor untuk menafsirkan kehidupan sosial. Sementara behaviorisme berpendapat bahwa manusia harus dipahami berdasarkan apa yang harus dilakukan.
     Pemikiran  terpenting dalam interaksionisme simbolik adalah pemikiran  George H. Mead. Menurut Mead dari dunia sosial itulah muncul kesadaran, pikiran, diri, dan seterusnya atau yang terkenal dalam buku Mead yaitu Mind, Self, and Society. Menurut Mead dalam tindakan sosial ada empat tahapan yang saling berhubungan. Yaitu impuls, persepsi, manipulasi, dan konsumiasi. Mead juga mengatakan bahwa dalam tindakan sosial ada mekanisme dasarnya yaitu sikap isyarat. Sikap isyarat ini bisa berupa isyarat signifikan dan isyarat nonsignifikan. Isyarat sisgnifikan ini berupa bahasa yang merupakan fakttor penting dalam pekembangan khusus kehidupan manusia. Bahasa ini menjadi simbol sisgnifikan yang membedakan manusia dengan binatang. Binatang bisa membuat isyarat suara tapi isyarat suara itu tak sisgnifikan bagi binatang lain. Hanya manusia yang bisa membuat simbol signifikan yang disebut bahasa. Bahasa ini punya fungsi menggerakkan tanggapan yang sama di pihak individu yang berbicara dan juga di pihak lannya. Isyarat signifikan ini merupakan isyarat yang jauh lebih efektif dan memadai untuk saling menyesuaikan diri dalam tindakan sosial menurut Mead daripada isyarat nonsignifikan. Yang paling penting dari teori Mead ini adalah fungsi lain simbol signifikan, yakni memungkinkan proses mental,berpikir. Simbol sisgnifikan ini juga berarti interaksi simbolik. Artinya orang dapat saling berinteraksi tidak hanya melalui isyarat tapi juga melalui simbol sisgnifikan. Bahkan  interaksi dengan melalui simbol yang signifikan berupa bahasa, kita akan lebih mudah untuk saling memahami makna yang ingin disampaikan. Dengan begitu interaksi akan berlangsung jauh lebih efektif daripada hanya menggunakan isyarat atau simbol yang tak signifikan saja.


Interaksionisme simbolik merupakan teori dengan kajian utamanya individu. Teori ini membahas tentang interaksi manusia dengan menggunakan simbol-simbol. Simbol-simbol yang digunakan adalah simbol signifikan seperti bahasa. Dengan menggunakan simbol-simbol tersebut akan menghasilkan suatu makna yang akhirnya bisa dimengerti orang lain.
     Asumsi dasar dari teori ini adalah  pikiran, diri, dan masyarakat. Teori ini juga merupakan jembatan penghubung antara teori yang berfokus pada individu dan teori yang berfokus pada kekuatan sosial.
     Perilaku seseorang dipengaruhi oleh simbol yang diberikan oleh orang lain, demikian pula perilaku orang tersebut. Melalui pemberian isyarat berupa simbol, maka kita dapat mengutarakan perasaan, pikiran, maksud, dan sebaliknya dengan cara membaca simbol yang ditampilkan oleh orang lain.
     Dalam pengkajian berkomunikasi menggunakan teori interaksionalisme simbolik yang berpandangan bahwa kehidupan sosial merupakan suatu proses dari interaksi yang membangun, memelihara dan mengubah  kebiasaan-kebiasaan. Termasuk di dalamnya adalah  bahasa dan simbol-simbol.  komunikasi merupakan penyambung antar anggota masyarakat, dimana mereka akan menjauhkan dari hal-hal yang menyebabkan kerusakan dalam masyarakat.

Rabu, 15 Oktober 2014

BAB 4

INDIVIDU DAN PESAN

            KETIKA ANDA MENGEMUKAKAN PERMINTAAN UNTUK PINJAM UANG MAKA TEMAN ANDA MELAKUKAN INTERPRESTASI TERHADAP PESAN YANG ANDA SAMPAIKAN. IA MUNGKIN BERTANYA DALAM HATI, APA MAKSUD PERMINTAAN ANDA ? APAKAH PERMINTAAN ITU SESUATU YANG PANTAS? APAKAH PERMINTAAN ITU PATUT DIHARGAI? DENGAN KATA LAIN TEMAN ANDA MENDENGARKAN APA YANG ANDA KATAKAN, BAGAIMANA ANDA MENGATAKANNYA MAKNA DARI PESAN YANG ANDA SAMPAIKAN.

Teori Konstruktivisme didefinisikan sebagai pembelajaran yang bersifat generatif, yaitu tindakan mencipta sesuatu makna dari apa yang dipelajari. Konstruktivisme sebenarnya bukan merupakan gagasan yang baru, apa yang dilalui dalam kehidupan kita selama ini merupakan himpunan dan pembinaan pengalaman demi pengalaman. Ini menyebabkan seseorang mempunyai pengetahuan dan menjadi lebih dinamis. Pendekatan konstruktivisme mempunyai beberapa konsep umum seperti:
1.      Pelajar aktif membina pengetahuan berasaskan pengalaman yang sudah ada.
2.     Dalam konteks pembelajaran, pelajar seharusnya mampu membina pengetahuan mereka secara mandiri.
3.     Pentingnya membina pengetahuan secara aktif oleh pelajar sendiri melalui proses saling memengaruhi antara pembelajaran terdahulu dengan pembelajaran terbaru.
4.     Unsur terpenting dalam teori ini ialah seseorang membina pengetahuan dirinya secara aktif dengan cara membandingkan informasi baru dengan pemahamannya yang sudah ada.
5.     Ketidakseimbangan merupakan faktor motivasi pembelajaran yang utama. Faktor ini berlaku apabila seorang pelajar menyadari gagasan-gagasannya tidak konsisten atau sesuai dengan pengetahuan ilmiah.
6.     Bahan pengajaran yang disediakan perlu mempunyai perkaitan dengan pengalaman pelajar untuk menarik miknat pelajar.


Teori Konstruktivisme  didefinisikan sebagai  pembelajaran  yang  bersifat generatif, yaitu tindakan mencipta sesuatu makna dari apa yang dipelajari. Beda dengan teori behavioristik yang memahami hakikat belajar sebagai kegiatan yang bersifat mekanistik antara stimulus dan respon, sedangkan teori kontruktivisme lebih memahami belajar sebagai kegiatan manusia membangun atau menciptakan pengetahuan dengan memberi makna pada pengetahuannya sesuai dengan pengalamannya. Pengetahuan tidak bisa ditransfer dari guru kepada orang lain, karena setiap orang mempunyai skema sendiri tentang apa yang diketahuinya. Pembentukan pengetahuan merupakan proses kognitif dimana terjadi proses asimilasi dan akomodasi untuk mencapai suatu keseimbangan sehingga terbentuk suatu skema yang baru.
Teori konstruktivisme juga mempunyai pemahaman tentang belajar yang lebih menekankan pada proses daripada hasil. Hasil belajar sebagai tujuan dinilai penting, tetapi proses yang melibatkan cara dan strategi dalam belajar juga dinilai penting. Dalam proses belajar, hasil belajar, cara belajar, dan strategi belajar akan mempengaruhi perkembangan tata pikir dan skema berpikir seseorang. Sebagai upaya memperoleh pemahaman atau pengetahuan, siswa ”mengkonstruksi” atau membangun pemahamannya terhadap fenomena yang ditemui dengan menggunakan pengalaman, struktur kognitif, dan keyakinan yang dimiliki.
Dengan demikian, belajar menurut teori konstruktivisme bukanlah sekadar menghafal, akan tetapi proses mengkonstruksi pengetahuan melalui pengalaman. Pengetahuan bukanlah hasil ”pemberian” dari orang lain seperti guru, akan tetapi hasil dari proses mengkonstruksi yang dilakukan setiap individu. Pengetahuan hasil dari ”pemberian” tidak akan bermakna. Adapun pengetahuan yang diperoleh melalui proses mengkonstruksi pengetahuan itu oleh setiap individu akan memberikan makna mendalam atau lebih dikuasai dan lebih lama tersimpan/diingat dalam setiap individu.

Adapun tujuan dari teori ini adalah sebagai berikut:
1.        Adanya motivasi untuk siswa bahwa belajar adalah tanggung jawab siswa itu sendiri.
2.        Mengembangkan kemampuan siswa untuk mengejukan pertanyaan dan mencari sendiri    pertanyaannya.
3.        Membantu siswa untuk mengembangkan pengertian dan pemahaman konsep secara lengkap.
4.        Mengembangkan kemampuan siswa untuk menjadi pemikir yang mandiri.
5.        Lebih menekankan pada proses belajar bagaimana belajar itu.
Salah satu teori atau pandangan yang sangat terkenal berkaitan dengan teori belajar konstruktivisme adalah teori perkembangan mental Piaget. Teori ini biasa juga disebut teori perkembangan intelektual atau teori perkembangan kognitif. Teori belajar tersebut berkenaan dengan kesiapan anak untuk belajar, yang dikemas dalam tahap perkembangan intelektual dari lahir hingga dewasa. Setiap tahap perkembangan intelektual yang dimaksud dilengkapi dengan ciri-ciri tertentu dalam mengkonstruksi ilmu pengetahuan. Misalnya, pada tahap sensori motor anak berpikir melalui gerakan atau perbuatan (Ruseffendi, 1988: 132).
Selanjutnya, Piaget yang dikenal sebagai konstruktivis pertama (Dahar, 1989: 159) menegaskan bahwa pengetahuan tersebut dibangun dalam pikiran anak melalui asimilasi dan akomodasi. Asimilasi adalah penyerapan informasi baru dalam pikiran. Sedangkan, akomodasi adalah menyusun kembali struktur pikiran karena adanya informasi baru, sehingga informasi tersebut mempunyai tempat (Ruseffendi 1988:133). Pengertian tentang akomodasi yang lain adalah proses mental yang meliputi pembentukan skema baru yang cocok dengan ransangan baru atau memodifikasi skema yang sudah ada sehingga cocok dengan rangsangan itu (Suparno, 1996: 7).
Konstruktivis ini dikritik oleh Vygotsky, yang menyatakan bahwa siswa dalam mengkonstruksi suatu konsep perlu memperhatikan lingkungan sosial.  Konstruktivisme ini oleh Vygotsky disebut konstruktivisme sosial (Taylor, 1993; Wilson, Teslow dan Taylor,1993; Atwel, Bleicher & Cooper, 1998).
Ada dua konsep penting dalam teori Vygotsky (Slavin, 1997), yaitu Zone of Proximal Development (ZPD) dan scaffolding.
Zone of Proximal Development (ZPD) merupakan jarak antara tingkat perkembangan sesungguhnya yang didefinisikan sebagai kemampuan pemecahan masalah secara mandiri dan tingkat perkembangan potensial yang didefinisikan sebagai kemampuan pemecahan masalah di bawah bimbingan orang dewasa atau melalui kerjasama dengan teman sejawat yang lebih mampu.
Scaffolding merupakan pemberian sejumlah bantuan kepada siswa selama tahap-tahap awal pembelajaran, kemudian mengurangi bantuan dan memberikan kesempatan untuk mengambil alih tanggung jawab yang semakin besar setelah ia dapat melakukannya (Slavin, 1997).
Scaffolding merupakan bantuan yang diberikan kepada siswa untuk belajar dan memecahkan masalah.  Bantuan tersebut dapat berupa petunjuk, dorongan, peringatan, menguraikan masalah ke dalam langkah-langkah pemecahan, memberikan contoh, dan tindakan-tindakan lain yang memungkinkan siswa itu belajar mandiri.
Pendekatan yang mengacu pada konstruktivisme sosial (filsafat konstruktivis sosial) disebut pendekatan konstruktivis sosial.  Filsafat konstruktivis sosial memandang kebenaran matematika tidak bersifat absolut dan mengidentifikasi matematika sebagai hasil dari pemecahan masalah dan pengajuan masalah (problem posing) oleh manusia (Ernest, 1991).  Dalam pembelajaran matematika, Cobb, Yackel dan Wood (1992) menyebutnya dengan   konstruktivisme sosio (socio-constructivism), siswa berinteraksi dengan guru, dengan siswa lainnya dan berdasarkan pada pengalaman informal siswa mengembangkan strategi-strategi  untuk merespon masalah yang diberikan.  Karakteristik pendekatan konstruktivis sosio ini sangat sesuai dengan karakteristik RME.


Prinsip-Prinsip Konstruktivisme
Secara garis besar, prinsip-prinsip Konstruktivisme yang diterapkan dalam belajar mengajar adalah:
1.        Pengetahuan dibangun oleh siswa sendiri.
2.        Pengetahuan tidak dapat dipindahkan dari guru kemurid, kecuali hanya dengan keaktifan murid sendiri untuk menalar.
3.        Murid aktif megkontruksi secara terus menerus, sehingga selalu terjadi perubahan konsep ilmiah.
4.        Guru sekedar membantu menyediakan saran dan situasi agar proses kontruksi berjalan lancar.
5.        Menghadapi masalah yang relevan dengan siswa.
6.        Struktur pembalajaran seputar konsep utama pentingnya sebuah pertanyaan.
7.        Mmencari dan menilai pendapat siswa.
8.        Menyesuaikan kurikulum untuk menanggapi anggapan siswa.
Dari semua itu hanya ada satu prinsip yang paling penting adalah guru tidak boleh hanya semata-mata memberikan pengetahuan kepada siswa. Siswa harus membangun pengetahuan didalam benaknya sendiri. Seorang guru dapat membantu proses ini dengan cara-cara mengajar yang membuat informasi menjadi sangat bermakna dan sangat relevan bagi siswa, dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk menemukan atau menerapkan sendiri ide-ide dan dengan mengajak siswa agar menyadari dan menggunakan strategi-strategi mereka sendiri untuk belajar. Guru dapat memberikan tangga kepada siswa yang mana tangga itu nantinya dimaksudkan dapat membantu mereka mencapai tingkat penemuan.

 Kelebihan Dan Kelemahan Teori KonstruktivisME

·         Kelebihan
1.  Berfikir : Dalam proses membina pengetahuan baru, murid berfikir untuk menyelesaikan masalah, menjana idea dan membuat keputusan.
2.   Faham : Oleh ksrana murid terlibat secara langsung dalam mebina pengetahuan baru, mereka akan lebih faham dan boleh mengapliksikannya dalam semua situasi.
3.   Ingat : Oleh karana murid terlibat secara langsung dengan aktif, mereka akan ingat lebih lama semua konsep. Yakin Murid melalui pendekatan ini membina sendiri kefahaman mereka. Justru mereka lebih yakin menghadapi dan menyelesaikan masalah dalam situasi baru.
4.   Kemahiran sosial : Kemahiran sosial diperolehi apabila berinteraksi dengan rakan dan guru dalam membina pengetahuan baru.
5.  Seronok : Oleh kerana mereka terlibat secara terus, mereka faham, ingat, yakin dan berinteraksi dengan sihat, maka mereka akan berasa seronok belajar dalam membina pengetahuan baru.
·         Kelemahan
Dalam bahasan kekurangan atau kelemahan ini mungkin bisa kita lihat dalam proses belajarnya dimana peran guru sebagai pendidik sepertinya kurang begitu mendukung.


BAB   3



SIFAT INDIVIDU


 Menurut Gibson Cs. (1996) menyatakan perilaku individu adalahsegala sesuatu yang dilakukan seseorang, seperti : berbicara, berjalan,berfikir atau tindakan dari suatu sikap. Sedangkan menurut 
Kurt Levin :perilaku ( Behavior = B ) individu pada dasarnya merupakan fungsi dariinterakasi antara 
Person/individu (P) yang bersangkutan dengan lingkungan (Enviroment = E). 

Dari pengertian tersebut perilaku individu dapat diartikan sebagai suatu sikap atau tindakan serta segala sesuatu yang dilakukan manusia baik yang dilakukan dalam bekerja maupun diluar pekerjaan seperti berbicara, bertukar pendapat, berjalan dan sebagainya.Setiap individu mempunyai karakteristik yang berbeda, sehingga setiap manusia mempunyai keunikan-keunikan tersendiri. Oleh sebab itu antara individu yang satu dengan yang lain pasti mempunyai perbedaan-perbedaan. 

Ada beberapa alasan mengapa manusia berperilaku berbeda : 
1. Manusia berbeda perilakunya karena kemampuannya tidak sama; 
2. Manusia mempunyai kebutuhan yang berbeda; 
3. Orang berfikir tentang masa depan dan membuat pilihan tentangbagaimana bertindak; 
4. Seseorang memahami lingkungannya dalam hubungannya denganpengalaman masa lalu dan kebutuhannya; 
5. Seseorang mempunyai reaksi-reaksi tidak senang; 
6. Banyak faktor yang menentukan sikap dan perilaku seseorang 

PERILAKU INDIVIDU. 
1. Perilaku individu adalah suatu sikap atau tindakan serta segala sesuatuyang dilakukan manusia baik yang dilakukan dalam bekerja maupundiluar pekerjaan; 
2. Perilaku individu antara individu yang satu dengan yang lainmempunyai perbedaan. Perbedaan tersebut disebabkan perbedaankemampuan, kebutuhan, pengaruh masa lalu maupun pengaruhbiografis; 
3. Kemampuan individu meliputi kemampuan intelektual ( intellectual abilities) dan kemampuan fisik 
( physic abilities) 
4. Karakteristik biografis individu ( biographycal characteristics) 
meliputiusia, ras, gender, dan masa jabatan; 
5. Dalam memahami perilaku individu dapat dilihat dari dua pendekatan,yang saling bertolak belakang, yaitu: behaviorisme dan holistik atauhumanisme. Kedua pendekatan ini memiliki implikasi yang luasterhadap proses pendidikan

           Aspek komunikasi dalam sosiolopsikologi ini adalah untuk memahami bagaimana komunikator individu berfikir dan bertindak dalam situasi komunikasi.

-TEORI SIFAT

            Teori sifat atau traits adalah karakteristik individu yang dapat di bedahkan dengan individu lainnya. Berbagai kategori sifat komunikator telah lama dipelajari dalam riset komunikasi namun demikian terdapat tiga kategori sifat komunikatir yang sangat menarik dan paking banyak di bahas dalam literatur komunikasi yaitu;

1.      SIFAT MEMENTINGKAN DIRI SENDIRI
            Dalam literatur psikologi terdapat istilah conversational narcissism untuk mengembangkan sifat komunikasi yang cendrung mementingkan diri sendiri.denagn demikian komunikator dengan sifat ini cendrung untuk mengajak lawan bicaranya untuk membahas mengenai dirinya sendiri. Sifat mementingkan diri sendiri merupakan sifat yang dimiliki seseorang yang menginginkan orang lain membicarakan dirinya. Ia cendrung untuk mengontrol arah pembicaraan serta menginginkan orang lain membahas mengenai dirinya.

2.      SIFAT DEBAT
            Komunikator memiliki sifat suka berdebat(argumentativeness) jika ia memiliki kecendrungan untuk suka melibatkan diri dakam percakapan yang membahas topik kontroversial. Dominick infante melakukan penelitian mengenai sifat komunikator yang argumentative memberikan kontribusi positif karena sifat ini mendorong komunikatir dan lawan bicarany untuk saling belajar membantu untuk melihat pandangan pihak lain, meningkatkan krebilitas serta memperbaiki kemampuan berkomunikasi. Menurut infante, sifat komunikator yang argumentatif juga memiliki aspek negatif jika komunikator mengucapkan kata-kata agresip(verbal aggressiveness) dan sikap permusuhan

3.      SIFAT CEMAS
            Mungkin anda pernah mengalami sifat gugup ketika berbicara dengan seseoran. Banyak penelitian telah dilakukan terkaitt dengan kecemasan dalam komunikasi.penelitian yang paling populer adalah yang dilakukan oleh james Mc Croskey, yang mengatakan bahwa pada dasar nya setiap orang pernah mengalami kecemasan berkomunikasi. Kecemasan berkomunikasi adalah kecendrungn untuk mengalami kecendrungan dalam waktu yang relatif lama dan dalam situasi yang berbeda.

-FAKTOR SIFAT
            Para  ahli telah banyak melakukan penelitian mengenai berbagai sifat yang dimiliki komunikator ketika ia berkomunikasi. Salah satu model faktor sifat yang populer adalah yang dikemukakan digman yang menyatakan adanya lima faktor sifat yaitu;
1.      Sifat neurotisisme atau kecendrungan untuk merasakan emosi negatif dan perasaan tidak bahagia (menderita)
2.      Sifat ektraversi atau kecendrungan untuk senang bergaul, menyuakai kelompok lain, percya diri, dan brfikir optimis
3.      Sifat terbuka atau kecendrungan untuk senang berfikir, memiliki daya imjinasi memberikan perasaan pada perhatian, serta memiliki kecendrungan berfikir bebas
4.      Sifat setujuh yaitu kecendrungan untuk menyukai atau bersimpati terhadap orang lain suka membantu serta cendrung menghindari tantangan

5.      Sifat hati hati atau kecendrungan untuk bersikap disiplin, tidak suka menurut kata hati,teratur, serta menelesaikan tugas dengan tuntas

  • Menurut Mccroskey,bagaimana kita merasakan dan mengamati lingkungan sangat bergantung pada apa yang terjadi didalam otak kita dan pada gilirannya bagaimana otak kita bekerja juga sangat ditentukan oleh factor genetic.


  • Ditambahkan oleh Mccroskey bahwa manusia memiliki banyak sifat namun, jumlah sifat itu dapat disederhanakan menjadi hanya tiga sifat utama :
  •   Ekstraversi sifat untuk cenderung melihat keluar.
  •   Neurotisisme atau sifat cemas
  •   Psikotisisme, kekurangan control terhadap diri sendiri

Setelah melalui penelitian bertahun-tahun Mccrokey tiba pada kesimpulan ahwa penyebab orang mengalami kecemasan yang serius dalam berkomunikasi adalah factor biologis.

Selasa, 14 Oktober 2014

BAB 2

TRADISI TEORI KOMUNIKASI



            SEMIOTIKA

Semiotika adalah studi mengenai tanda sign dan simbol yang merupakan tradisi penting dalam pemikiran tradisi komunikasi. Tradisi semiotika mencakup teori utama mengenai bagaimana tanda mewakili objek,ide,situasi,keadaan,perasaan.
Semiotika memandang komunikasi sebagai proses pembelian makna melalui tanda.
Menurut john powers (1995) pesan memiliki 3 unsur yaitu : 1) tanda, 2) bahasa, 3) wacana.
Teori modern pertama yang membahas tanda dekemukakan oleh ahli filsafat dari abad kesembilan belas charles saunders peirce yang dianggap sebagai pendiri semiotika modern.  
Ia mendefinisikan semiotika sebagai suatu hubungan antara tanda, objek dan makna. Tanda mewakili objek yang ada di dalam pikiran orang yang menginterprestasikan, peirce menyatakan bahwa representasi dari suatu objek disebut dengan interpretant.
Misalnya ketika kita mendengar kata “anjing” maka pikiran kita akan mengasosiasikan kata itu dengan hewan tertentu. Kata “anjing” itu sendiri bukanlah binatang. Namun asosiasi yang kita buatlah interpretant yang menghubungankan keduanya. Ketiga elemen tersebut yaitu:
-          Tanda, yaitu kata “anjing” yang terdiri dari atas sejumlah huruf.
-          Referen yaitu objek yang tergambarkan oleh kata anjing yang terbentuk dalam pikiran kita yaitu hewan berkaki empat.
-          Makna yaitu hasil gabungan tanda dan referen yang terbentuk dalam pikiran.

Semiotika sering kali dibagi ke tiga wilayah yaitu : semantik, sintatik, pragmetik.
1.     Semantik membahas bagaimana tanda berhubugan dengan referenya. Semiotika menggunakan dua dunia yaitu : dunia benda dan dunia tanda dan menjelaskan hubungan keduanya.
2.     Sintatik wilayah kedua dalam studi semiotika adalah sintatik yaitu studi mengenai hubungan diantara tanda. Dalam hal ini tanda tidak pernah sendirian mewakili dirinya. Tanda adalah selalu menjadi bagian dari sistem tanda yang lebih besar kelompok tanda yang diorganisasi melalui cara tertentu. Dengan demikian sintatik ialah sebagai aturan yang digunakan manusia untuk menggabungkan berbagai tanda ke dalam suatu sistem makna yang kompleks.
3.     Pragmatik wilayah ketiga dalam studi mengenai semiotika adalah pragmatik yaitu bidang yang mempelajari bagaimana tanda menghasilkan perbedaan dalam kehidupan manusian dengan kata lain pragmatik suatu adalah studi yang mempelajari penggunaan tanda serta efek yang dihasilkan tanda.   

Rabu, 08 Oktober 2014





10 Tanda Datangnya Hari Kiamat Besar

Jumat, 4 April 2014 (6:56 am) / AqidahSyariah
Dari Hudzaifah bin Usaid Al Ghifari Radhiyallahu ‘Anh, ia berkata, ‘Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam memperhatikan kami sewaktu kami saling berbincang. Beliau bertanya, ‘Apa yang sedang kalian perbincangkan?’ Mereka menjawab, ‘Kami menyebutkan hari kiamat.’ Beliau bersabda, ‘Sesungguhnya kiamat tidak akan terjadi sehingga kamu melihat sepuluh tanda.’ Lalu beliau menyebut asap, Dajal, binatang, terbitnya matahari dari tempat tenggelamnya (sebelah Barat), turunnya Isa bin Maryam ‘Alaihis Salam, Ya’juj dan Ma’juj, tiga longsor besar, longsor di Timur, longsor di Barat, dan longsor di semenanjung Arab. Yang akhir yang demikian itu adalah keluarnya api yang keluar dari Yaman yang menggiring manusia ke tempat mahsyar mereka.’ (HR. Muslim no. 2901)
1. Keluarnya Dajjal
Dajjal adalah seorang laki-laki dari anak cucu  Adam ‘Alaihis Salam. Muncul di akhir zaman dan mengaku memiliki sifat rububiyah. Keluar dari Timur dari Khurasan. Kemudian ia berjalan di muka bumi, maka ia tidak meninggalkan satu negeri kecuali ia memasukinya, kecuali Masjidil Aqsha, Tursina, Makkah dan Madinah, ia tidak bisa memasukinya; karena malaikat menjaganya. Turun di danau asin, maka kota Madinah bergetar tiga kali, keluar darinya setiap orang kafir dan munafik.
Dari Abdullah bin Umar Radhiyallahu ‘Anh, ia berkata, ‘Kami sedang duduk di sisi Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, lalu beliau menyebutkan fitnah, beliau banyak menyebutnya sehingga menyebutkan fitnah ahlaas. Ada yang bertanya, ‘Wahai Rasulullah, apakah fitnah ahlaasitu?’ Beliau menjawab, ‘Ia adalah lari dan perang.’ Kemudian fitnah as-saraa, asapnya dari bawah dua kaki seorang laki-laki dari ahli baitku. Dia mengaku bahwa dia dariku dan dia bukanlah dariku, sesungguhnya wali-wali (kekasih-kekasihku) adalah orang-orang yang bertaqwa. Kemudian manusia berdamai di atas seorang laki-laki seperti pinggul di atas tulang rusuk. Kemudian fitnah Duhaima yang tidak membiarkan seseorang dari umat ini kecuali menamparnya satu tamparan. Apabila dikatakan: berakhir fitnah tersebut malah semakin panjang. Jadilah pada saat seseorang pagi hari beriman dan sore hari menjadi kafir sehingga jadilah manusia ke kemah-kemah, kemah iman yang tidak ada kemunafikan padanya dan kemah nifak yang tidak ada iman padanya. Apabila sudah seperti itu, maka tunggulah Dajjal dari harinya atau besoknya.’ (Shahih. HR. Ahmad no. 6168. Lihat as-Silsilah ash-Shahihah no. 974 dan Abu Daud no 4242 dan ini adalah lafazhnya, Shahih Sunan Abi Daud no. 3568)
Fitnah Dajjal
Keluarnya Dajjal adalah fitnah besar disebabkan apa yang Allah Subhanahu wa Ta’ala ciptakan bersamanya berupa perkara-perkara di luar kebiasan yang besar, yang membingungkan akal. Disebutkan dalam hadits shahih bahwa bersamanya ada surga dan neraka. Nerakanya adalah surga dan surganya adalah neraka. Dan sesungguhnya bersamanya ada gunung roti, sungai air. Dia menyuruh langit (untuk menurunkan hujan) maka turunlah hujan. Menyuruh bumi (untuk menumbuhkan tumbuhan) maka tumbuhlah tumbuhan. Perbendaharan bumi mengikutinya. Melewati bumi dengan kecepatan besar seperti hujan bila dibawa angin.
Dia menetap di bumi selama empat puluh hari. Satu hari seperti setahun, satu hari seperti satu bulan, satu hari seperti satu Jum’at, dan semua harinya seperti hari-hari kita. Kemudian dia dibunuh oleh Isa bin Maryam ‘Alaihis Salam di sisi pintu ludd di Palestina.
Sifat Dajjal
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam memperingatkan kita dari mengikuti Dajjal atau membenarkannya. Beliau menjelaskan kepada kita sifat-sifatnya agar kita berhati-hati darinya. Menjelaskan bahwa ia seorang laki-laki, muda, berkulit merah, buta sebelah matanya, tidak mempunyai anak, tertulis di antara kedua matanya ‘kafir’ yang bisa dibaca setiap muslim.
Dari ‘Ubadah bin ash Shamit Radhiyallahu ‘Anh, ia berkata, ‘Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, ‘Sesungguhnya Dajjal adalah seorang laki-laki pendek, berkaki bengkok, keriting, buta sebelah mata, terhapus mata, tidak menonjol dan tidak bermata cekung. Jika disamarkan kepadamu, maka ketahuilah bahwa Rabb kamu Subhanahu wa Ta’ala tidak buta sebelah matanya.’ (Shahih. HR. Ahmad no. 23144 dan ini lafadznya. Abu Daud no 4320, Shahih Sunan Abu Daud no.3630)
Tempat keluarnya Dajjal
Dari an-Nawwas bin Sam’an Radhiyallahu ‘Anh, ia berkata, ‘Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menyebutkan Dajjal dan padanya…: ‘Sesungguhnya ia keluar celah-celah di antara Syam dan Iraq. Berbuat kerusakan di kanan dan di kiri.’ (HR. Muslim no 2937.)
Tempat-tempat yang tidak bisa di masuki Dajjal
  1. Dari Anas Radhiyallahu ‘Anh, ia berkata, ‘Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda,‘Tidak ada satu kota melainkan akan diinjak oleh Dajjal kecuali Makkah dan Madinah.’ (Muttafaq ‘alaihi. HR. Al Bukhari no. 1881, dan Muslim no. 2942)
  2. Dari seorang laki-laki dari sahabat Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, sesungguhnya Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menyebutkan Dajjal dan tentangnya ia berkata:… dan ia tidak bisa mendekati empat masjid: Masjidil Haram, masjid Madinah, Masjid ath-Thuur, dan Masjidil Aqsha.’ (Shahih, HR. Ahmad no/ 24085. Lihat as-Silsilah ash-Shahihah no. 2934)
Pengikut-pengikut Dajjal
Kebanyakan pengikut Dajjal adalah kaum Yahudi, Ajam (bangsa selain arab), Turki, dan berbagai manusia, kebanyakannya dari bangsa Arab badui dan wanita.
Dari Anas bin Malik Radhiyallahu ‘Anh, sesungguhnya Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, ‘Yang mengikuti Dajjal dari Yahudi Asfahan sebanyak 70.000 orang, mereka memakai jubah hijau (yang biasa dipakai ulama Persia).’ (HR. Muslim no. 2944.)
Menjaga dari fitnah Dajjal
Hal itu dengan cara beriman kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, berlindung dari fitnah Dajjal di dalam shalat secara khusus dan berlari darinya: “Barang siapa yang hapal sepuluh ayat dari permulaan surah Kahfi niscaya ia dipelihara dari Dajjal.” Dan dalam satu lafazh: ‘Barang siapa yang menemuinya dari kamu, maka hendaklah ia menbaca pembuka surah Al Kahfi.” (HR. Muslim no. 8009 dan no. 2937)
2. Turunnya Isa bin Maryam
Setelah Dajjal keluar dan berbuat kerusakan di muka bumi, Allah Subhanahu wa Ta’ala mengutus Isa bin Maryam ‘Alaihis Salam. Beliau turun ke bumi di sisi menara putih sebelah Timur Damaskus, meletakkan kedua telapak tangannya di atas sayap dua orang malaikat, lalu ia membunuh Dajjal, berhukum dengan hukum Islam, mematahkan salib, membunuh babi, meletakkan pajak, harta melimpah ruah dan hilangnya permusuhan. Dia menetap selama tujuh tahun dan tidak ada permusuhan di antara manusia. Kemudian ia meninggal dunia dan kaum muslimin menshalatkannya.
Kemudian Allah Subhanahu wa Ta’ala mengirim angin dingin yang baik dari arah Syam (Siria) maka tidak tersisa lagi seseorang di atas muka bumi yang di hatinya masih ada sedikit kebaikan atau iman melainkan ia mematikannya. Dan tersisalah manusia-manusia yang jahat secepat burung (dalam melampiaskan syahwat dan kejahatannya) dan watak binatang buas (dalam kezaliman dan permusuhan). Melakukan persetubuhan sebagaimana yang dilakukan keledai. Kemudian syetan memerintahkan mereka menyembah berhala, dan atas mereka terjadi hari kiamat.
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anh, ia berkata, ‘Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, ‘Demi Allah Subhanahu wa Ta’ala yang diriku berada di Tangan-Nya, sudah dekat bahwa turun padamu Ibnu Maryam ‘Alaihis Salam sebagai pemimpin yang adil. Ia mematahkan salib, membunuh babi, meletakkan pajak, harta melimpah sehingga tidak ada seseorang yang menerimanya, sehingga satu kali sujud lebih baik dari dunia dan apa yang ada di dalamnya.”
Kemudian Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anh berkata: Bacalah jika kamu menghendaki:
Tidak ada seorangpun dari Ahli Kitab, kecuali akan beriman kepadanya (Isa) sebelum kematiannya. Dan di hari kiamat nanti Isa itu akan menjadi saksi terhadap mereka. (QS. An-Nisaa`:159) (Muttafaq ‘alaihi. HR. Al Bukhari 3448 dan ini adalah lafazhnya dan Muslim no. 155.)
3. Keluarnya Ya’juj dan Ma’juj
Ya’juj dan Ma’juj adalah dua umat yang besar dari keturunan Adam ‘Alaihis Salam. Mereka adalah laki-laki yang kuat, tidak ada seorang pun yang mampu melawan mereka. Keluarnya mereka termasuk salah satu tanda hari kiamat yang besar. Mereka berbuat kerusakan di muka bumi, kemudian Isa ‘Alaihis Salam dan para sahabatnya berdoa untuk kebinasaan mereka, maka mereka semuanya mati.
Hingga apabila dibukakan (tembok) Ya’juj dan Ma’juj, dan mereka turun dengan cepat dari seluruh tempat yang tinggi. (QS. Al Anbiyaa`:96)
Dari an-Nawwas bin Sam’an Radhiyallahu ‘Anh, ia berkata, “Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menyebutkan tentang Dajjal dan bahwa sesungguhnya Isa ‘Alaihis Salam membunuhnya di pintu Ludd… -dan di dalamnya-: ‘Tatkala Allah Subhanahu wa Ta’ala mewahyukan kepada Isa ‘Alaihis Salam: ‘sesungguhnya aku telah mengeluarkan hamba-hamba-Ku yang tidak ada seseorang pun yang bisa melawan mereka. Maka jagalah hamba-hamba-Ku ke (Gunung) Thur.’ Allah Subhanahu wa Ta’ala membangkitkan Ya’juj dan Ma’juj dan mereka turun dengan cepat dari setiap tempat yang tinggi. Yang terdepan dari mereka melewati danau Thabariyah, lalu minum semua yang ada padanya. Dan lewat yang akhir dari mereka, mereka berkata,’Sungguh di tempat ini pernah ada air.’ Nabi Isa ‘Alaihis Salam dan para sahabatnya dikepung sehingga kepala sapi lebih baik bagi salah seorang dari mereka dari seratus dinar bagi salah seorang dari kalian pada hari ini (karena sangat kelaparan-pent). Maka Nabi Isa ‘Alaihis Salam dan para sahabatnya berdoa. Lalu Allah Subhanahu wa Ta’ala mengutus ulat di leher mereka, lalu mereka semua terbunuh seperti matinya satu jiwa. Kemudian turunlah Nabi Isa ‘Alaihis Salam dan para sahabatnya ke bumi….” (HR. Muslim no. 2937)
Setelah turunnya Isa dan para sahabatnya ke bumi, beliau ‘Alaihis Salam berdoa kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Lalu Allah Subhanahu wa Ta’ala mengirim burung-burung yang membawa Ya’juj dan Ma’juj dan melemparkan mereka di tempat yang dikehendaki oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Kemudian Allah Subhanahu wa Ta’ala mengirimkan hujan untuk membersihkan bumi. Kemudian turunlah berkah di muka bumi, nampaklah sayuran dan buah-buahan, dan terasa berkah pada tumbuhan dan hewan.
4,5,6 Tiga Peristiwa Terbenamnya Tanah (Longsor)
Tiga peristiwa longsor besar termasuk tanda-tanda hari kiamat yang besar, yaitu longsor di Timur, longsor di Barat, dan longsor di Semenanjung Arab. Ini belum terjadi.
7. Kabut Asap
Munculnya kabut di akhir zaman termasuk tanda-tanda hari kiamat yang besar.
Maka tunggulah hari ketika langit membawa kabut yang nyata. Yang meliputi manusia.Inilah azab yang pedih, (QS. Ad-Dukhaan:10-11)
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anh, dari Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, beliau bersabda,‘Bersegeralah beramal shalih (sebelum) enam perkara: terbitnya matahari dari tempat tenggelamnya (sebelah Barat)atau kabut atau Dajal atau binatang atau kematian atau hari kiamat.” (HR. Muslim no. 2947)
8. Terbitnya Matahari Dari Sebelah Barat
Terbitnya matahari dari sebelah Barat termasuk salah satu tanda hari kiamat yang besar. Ia adalah tanda besar pertama yang memberitahukan perubahan kondisi alam atas. Di antara dalil-dalil keluarnya adalah sebagai berikut:
Pada hari datangnya sebagian tanda-tanda Rabbmu tidaklah bermanfa’at lagi iman seseorang bagi dirinya sendiri yang belum beriman sebelum itu, atau dia (belum) mengusahakan kebaikan dalam masa imannya. …”. (QS. Al An’aam:158)
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anh, sesungguhnya Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, ‘Tidak terjadi hari kiamat sehingga terbit matahari dari sebelah Barat. Apabila matahari telah terbit dari sebelah Barat semua manusia beriman, maka pada hari itu: “tidaklah bermanfa’at lagi iman seseorang bagi dirinya sendiri yang belum beriman sebelum itu, atau dia (belum) mengusahakan kebaikan dalam masa imannya.” (QS. Al An’aam:158). (Muttafaq ‘alaihi. HR. Al Bukhari no. 4635 dan Muslim no. 157 dan ini adalah lafazhnya.)
Dari Abdullah bin ‘Amr Radhiyallahu ‘Anh, ia berkata, ‘Saya mendengar Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, ‘Sesungguhnya pertama-tama tanda hari kiamat yang keluar adalah terbitnya matahari dari sebelah Barat dan keluarnya binatang kepada manusia pada waktu dhuha. Apapun juga dari keduanya yang lebih dulu dari yang lain, maka yang lain itu akan menyusul dalam waktu dekat.” (HR. Muslim no.2942)
9. Keluarnya Binatang Melata
Keluarnya binatang melata di akhir zaman sebagai tanda sudah dekatnya hari kiamat. Ia keluar, lalu memberi tanda kepada manusia di atas hidung mereka. Mengekang hidung orang kafir dan menerangi wajah orang yang beriman. Di antara dalil-dalil keluarnya adalah:
Dan apabila perkataan telah jatuh atas mereka, Kami keluarkan sejenis binatang melata dari bumi yang akan mengatakan kepada mereka, bahwa sesungguhnya manusia dahulu tidak yakin kepada ayat-ayat Kami. (QS. An-Naml:82)
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anh, ia berkata, ‘Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, ‘Apabila telah keluar tiga perkara niscaya tidaklah bermanfa’at lagi iman seseorang bagi dirinya sendiri yang belum beriman sebelum itu, atau dia (belum) mengusahakan kebaikan dalam masa imannya: terbitnya matahari dari sebelah Barat, Dajjal, dan binatang melata dari bumi.” (HR. Muslim no. 158)
10. Keluarnya Api Yang Menggiring Manusia
Itu adalah api besar dari Timur, dari Yaman, dari dasar Adan. Ia adalah akhir tanda-tanda hari kiamat yang besar dan tanda pertama yang mengabarkan terjadinya hari kiamat. Ia keluar dari Yaman, kemudian tersebar di bumi dan menggiring manusia ke bumi mahsyar di Syam.
Tata cara api menggiring manusia
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anh, dari Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, beliau bersabda,‘Manusia digiring menurut tiga cara: senang, takut, dua di atas unta, tiga di atas unta, empat di atas unta, sepuluh di atas unta. Api yang menggiring selain mereka. Api tersebut tidur qailulah (di pagi hari) bersama mereka di tempat mereka tidur dan bermalam bersama mereka di tempat mereka bermalam. Berpagi-pagi bersama mereka di tempat mereka berpagi-pagi, dan bersore-sore bersama mereka di tempat mereka bersore-sore.” (Muttafaq ‘alaihi. HR. Al Bukhari no. 6522 dan ini adalah lafazhnya dan Muslim no. 2861)
Awal Tanda Hari Kiamat
Dari Anas bin Malik Radhiyallahu ‘Anh, sesungguhnya Abdullah bin Salam Radhiyallahu ‘Anh tatkala masuk Islam, ia bertanya kepada Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam tentang beberapa masalah. Di antaranya: apakah pertama-tama tanda hari kiamat? Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menjawab, ‘Adapun pertama-tama tanda hari kiamat adalah adanya api yang menggiring manusia dari Timur ke Barat.“( HR. Al Bukhari no. 3329)
Tanda-tanda yang terus menerus dan  perubahan keadaan
  1. Apabila telah nampak salah satu tanda hari kiamat yang besar, niscaya tanda-tanda yang lain mengikutinya, sebagian mengikuti yang lain, seperti sabda Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam: “Tanda-tanda (hari kiamat itu bagaikan) manik-manik yang disusun dengan benang (kawat, tali). Apabila benang itu terputus, niscaya sebagiannya mengikuti yang lain.” (Shahih. HR. Al Hakim no. 8639. lihat as-Silsilah ash-Shahihah no. 1762)
  2. Dari Anas Radhiyallahu ‘Anh, ia berkata, ‘Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, ‘Tidak terjadi hari kiamat sehingga tidak dikatakan lagi di muka bumi ‘Allah, Allah.’ (HR. Muslim no. 148)
  3. Dari Huzaifah bin Al Yaman Radhiyallahu ‘Anh, ia berkata, ‘Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda,’Tidak terjadi hari kiamat sehingga orang paling bahagia di dunia adalah Luka’ bin Luka‘ (hamba yang bodoh anak hamba yang bodoh). (Shahih. HR. at-Tirmidzi no 2209, Shahih Sunan Tirmidzi no. 1799)