Studi kultural merupakan tradisi pemikiran yang
berakar dari gagasan ahli filsafat Karl Marx yang berpandangan kapitalisme
telah telah menciptakan kelompok elite berkuasa yang melakukan eksploitasi
terhadap kelompok yang tidak berkuasa dan lemah. Marx berpandangan bahwa pesan
yang di sampaikan media massa sejak awal di buat dan di sampaikan kepada
khalayak audiensi dengan satu tujuan, yaitu membela kepentingan paham
kapitalisme. Walaupun media sering kali mengklaim atau menyatakan bahwa mereka
menyampaikan informasi untuk kepentingan publik dan kebaikan bersama (common
good), namun meminjam ungkapan populer “ujung-ujungnya duit!” .
Tradisi cultural studies cenderung
bersifat reformis. Samuel Becker (1984) menjelaskan bahwa tujuan tradisi
kultural, adalah untuk menyadarkan kembali khalayak dan para pekerja media yang
di nilai sudah terlalu terlena dengan berbaga ilusi dan rutinitas atau
perbuatan yang mereka lakukan agar mereka memepertanyakannya. Studi komunikasi
massa menjadi hal yang penting dalam pemikiran studi kultural, dan media di
pandang sebagai instrumen yang ampuh bagi ideologi dominan.
DEKODING
Proses dekoding pesan media merupakan hal penting bagi studi
kultural. Kita telah mengetahui bahwa masyarakat menerima informasi dalam
jumlah besar dari kelompok elite masyarakat yaitu media, dan khalayak secara
tidak sadar menerima, menyetujui, atau mendukung apa yang dikemukakan ideologi
dominan. Berbagai hubungan sisial secara hierarkis berada dalam masyarakat yang
tidak imbang yang mengahasilkan situasi yang dimana mereka yang berada pada
kelas sosial renadah harus menerima pesann dari mereka yang berada pada kelas
sosial yang lebih tinggi.
Pada saat bersamaan, audiensi akan menggunakan berbagai
kategori yang mereka miliki untuk melakukan dekoding terhadap pesan, dan mereka
sering kali mengiterprestasikan peran media melalui cara-cara yang tidak di
kehendaki oleh sumber pesa sehingga menimbulkan makna yang berbeda. Menurut
Hall, khalayak melakukan dekoding terhadap pesan media melalui tiga kemungkinan
posisi yaitu: 1) posisi hegemoni dominan; 2) negosiasi; 3) oposisi.
Hall menerima fakta bahwa media membingkai pesan dengan maksud
tersembunyi yaitu untuk membujuk, namun demikian khalayak juga memiliki
kemampuan untuk menghindari diri dari kemungkinan tertelan oleh ideologi
dominan, namun demikian sering kali pesan bujukan yang di terima khalayak mudah
di bodohi media namun sering kali khalayak tidak mengetahui bahwa mereka telah
terpengaruh dan menjadi bagian dari ideologi dominan.
Tujuan utama studi kultural adalah menunjukkan ada cara-cara
bagaimana ideologi dari kelompok-kelompok yang brkuasa di masyarakat tanpa
sengaja terus-menerus di plihara dan di pertahankan, dan mewujudkan pada
cara-cara bagaiman ideologi dominan itu di lawan untuk menghentikan sistem
kekuasaan yang telah mengurangi peran kelompok lainnya.
Decoding adalah kegiatan dalam komunikasi yang
dilaksanakan oleh penerima pesan (audience, murid) dimana penerima berusaha
menangkap makna pesan yang disampaikan melalui lambang-lambang oleh
komunikator.
Agar
penyampaian pesan pembelajaran mencapai “sharing” yang diinginkan maka
dilakukan penyampaian dengan lebih konkret dan jelas, selain dengan memilih
lambang verbal yang berada dalam medan pengalaman murid. Misalnya menggunkaan
alat peraga dan media pembelajaran seperti chart, diagram, grafik, gambar diam
dll.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar