Senin, 12 Januari 2015

BAB 11 MEDIA DAN BUDAYA

Studi kultural merupakan tradisi pemikiran yang berakar dari gagasan ahli filsafat Karl Marx yang berpandangan kapitalisme telah telah menciptakan kelompok elite berkuasa yang melakukan eksploitasi terhadap kelompok yang tidak berkuasa dan lemah. Marx berpandangan bahwa pesan yang di sampaikan media massa sejak awal di buat dan di sampaikan kepada khalayak audiensi dengan satu tujuan, yaitu membela kepentingan paham kapitalisme. Walaupun media sering kali mengklaim atau menyatakan bahwa mereka menyampaikan informasi untuk kepentingan publik dan kebaikan bersama (common good), namun meminjam ungkapan populer “ujung-ujungnya duit!” .
Tradisi cultural studies cenderung bersifat reformis. Samuel Becker (1984) menjelaskan bahwa tujuan tradisi kultural, adalah untuk menyadarkan kembali khalayak dan para pekerja media yang di nilai sudah terlalu terlena dengan berbaga ilusi dan rutinitas atau perbuatan yang mereka lakukan agar mereka memepertanyakannya. Studi komunikasi massa menjadi hal yang penting dalam pemikiran studi kultural, dan media di pandang sebagai instrumen yang ampuh bagi ideologi dominan.

DEKODING

Proses dekoding pesan media merupakan hal penting bagi studi kultural. Kita telah mengetahui bahwa masyarakat menerima informasi dalam jumlah besar dari kelompok elite masyarakat yaitu media, dan khalayak secara tidak sadar menerima, menyetujui, atau mendukung apa yang dikemukakan ideologi dominan. Berbagai hubungan sisial secara hierarkis berada dalam masyarakat yang tidak imbang yang mengahasilkan situasi yang dimana mereka yang berada pada kelas sosial renadah harus menerima pesann dari mereka yang berada pada kelas sosial yang lebih tinggi.
Pada saat bersamaan, audiensi akan menggunakan berbagai kategori yang mereka miliki untuk melakukan dekoding terhadap pesan, dan mereka sering kali mengiterprestasikan peran media melalui cara-cara yang tidak di kehendaki oleh sumber pesa sehingga menimbulkan makna yang berbeda. Menurut Hall, khalayak melakukan dekoding terhadap pesan media melalui tiga kemungkinan posisi yaitu: 1) posisi hegemoni dominan; 2) negosiasi; 3) oposisi.
Hall menerima fakta bahwa media membingkai pesan dengan maksud tersembunyi yaitu untuk membujuk, namun demikian khalayak juga memiliki kemampuan untuk menghindari diri dari kemungkinan tertelan oleh ideologi dominan, namun demikian sering kali pesan bujukan yang di terima khalayak mudah di bodohi media namun sering kali khalayak tidak mengetahui bahwa mereka telah terpengaruh dan menjadi bagian dari ideologi dominan.
Tujuan utama studi kultural adalah menunjukkan ada cara-cara bagaimana ideologi dari kelompok-kelompok yang brkuasa di masyarakat tanpa sengaja terus-menerus di plihara dan di pertahankan, dan mewujudkan pada cara-cara bagaiman ideologi dominan itu di lawan untuk menghentikan sistem kekuasaan yang telah mengurangi peran kelompok lainnya.
Decoding adalah kegiatan dalam komunikasi yang dilaksanakan oleh penerima pesan (audience, murid) dimana penerima berusaha menangkap makna pesan yang disampaikan melalui lambang-lambang oleh komunikator.
Agar penyampaian pesan pembelajaran mencapai “sharing” yang diinginkan maka dilakukan penyampaian dengan lebih konkret dan jelas, selain dengan memilih lambang verbal yang berada dalam medan pengalaman murid. Misalnya menggunkaan alat peraga dan media pembelajaran seperti chart, diagram, grafik, gambar diam dll.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar