Rabu, 31 Januari 2018

3 Cara Mudah Mendapatkan Skin Hero permanen Mobile Legend GRATIS!

Untuk membuat tampilan hero di Mobile Legends jadi lebih keren dari sebelumnya terdapat banyak Skin yang bisa digunakan.
Skin di game Mobile Legends : Bang bang sendiri bisa didapatkan dengan pembelian dengan Diamond, mata uang premium didalam game.
Namun ternyata, ada beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk bisa mendapatkan dan menggunakan skin hero di Mobile Legends secara gratis, tanpa perlu mengeluarkan uang.
Berikut adalah 3 cara dapat skin Mobile Legends GRATIS!

1. Lucky Spin

Dalam 1 minggu sekali, Moonton akan memberikan sebuah Lucky Spin yang bisa diputar pemain. Di Lucky Spin tersebut terdapat Skin Mobile Legends yang bisa didapatkan secara gratis dan permanen!
Tips Lucky Spin di Mobile Legends Part 1
  • Pertama silahkan lihat dulu skin hero yang tersedia di Lucky Spin yang telaknya di menu Toko.
  • Jangan di Start dulu, silahkan masuk di menu Classic/Ranked/Braw (terserah), klik mulai, tapi jangan klik masuk biarkan terkena afk, saat masih diroom silahkan klik minimize yang ada dikanan atas layar dan masuk kembali ke menu shop
  • Pilih dan klik hero yang ada diluck spin tadi, lalu biarkan hero tersebut beraksi sebentar, setelah itu masuk kembali ke lucky spin dan Start, kamu akan mendapatkan hero tersebut!


Cara diatas sudah pernah saya lakukan dan sukses mendapatkan skin Chou, Johnson, Kagura, Lolita, dll tapi saya tidak menjami 100% cara tersebut berhasil, tapi silahkan dicoba dulu. Atau jika masih gagal bisa menggunakan cara kedua ini yang menurut beberapa orang cukup berhasil.

Tips Lucky Spin di Mobile Legends Part 2

  • Pertama silahkan masuk di room, bisa di Classic/Ranked/Brawl.
  • Kemudian Mulai, saat di mode match up atau pencarian langsung masuk ke menu Toko - Lucky lalu Start Spin (cara ini harus cepat karena match up hanya beberapa detik saja)
  • Jika berhasil maka Anda akan mendapatkan skin hero permanen.
Memang kedua cara tersebut tidak sepenuhnya work 100%, tapi kalau Ada cara agar peluang lebih besar kenapa tidak digunakan. Nah, itu tadi tips Lucky spin  yang dapat saya bagikan, berhasil atau tidaknya memang tergantung pada faktor keberuntungan.

2. Menggunakan Fragments

Selain Battle Points (BP), Diamonds dan Ticket, masih ada lagi mata uang di Mobile Legends yang bisa didapatkan. Mata uang tersebut yaitu Premium Skins Fragments dan Rare Skins Fragmets.
Meski mendapatkan fragments cukup sulit, kamu tetap bisa mendapatkannya dengan gratis lewat beragam event di dalam game. Jika sudah cukup, kamu bisa menukar fragments dengan beragam skin Mobile Legends gratis!

3. Live Streaming

Terakhir adalah melakukan live streaming. Tidak ada salahnya untuk mengaktifkan live stream saat bermain. Jika ada seorang sultan yang datang dan tiba-tiba memberikanmu banyak diamond.Kamu bisa gunakan diamond tersebut untuk membeli skin secara gratis.

Akhir Kata

Itulah cara mendapatkan skin gratis di Mobile Legends. Jika kamu punya cara lainnya, jangan lupa share di kolom komentar. Selamat mencoba!



Senin, 04 Juli 2016

Fakta dan kebohongan john titor -Manusia 2036

Masih sekitar kontroversi manusia penjelajah waktu yang beberapa waktu lalu ditayangkan disebuah televisi nasional, setelah sebelumnya attazkiyah media memuat tulisan tentang Terkuaknya Misteri Wanita Penjelajah Waktu , yang ternyta hanyalah sebuah isapan jempol semata, dimana hal tersebut dibuktikan sendiri oleh salah seorang cicit keturunan siwanita dalam tayangan video youtube, dampak pengakuan ini akhirnya memaksa youtube menutup tayangan video kontroversi tersebut.
Nah kali ini attazkiyah media akan membahas seputar salah satu manusia penjelajah yang mengaku datang dari masa depan tepatnya pada tahun 2036, kejadian ini sebenarnya sudah lama berlalu, namun ada baiknya kita membukanya kembali agar kejadian seperti ini tidak lagi terulang dimasa yang akan datang. Jhon titor membuat heboh dalam sebuah forum internet pada tahun 2000, pria yang mengaku berasal dari masa depan ini mengatakan bahwa kedatangannya ke masa sekarang adalah untuk menjalankan misi mengambil perangkap komputer IBM yang menurutnya bahasa unix dalam PC tersebut tidak ada pada masanya.
Berikut beberapa pengakuan Jhon titur kepada publik lewat internet pada waktu itu :
Dia mengaku lahir tahun 1998 di florida, dia mengemban tugas dari tahun 2036 untuk ke pergi ke tahun 1975 dengan misi mengambil PC IBM 5100, yg menurutnya PCitu terdapat bahasa unix yang dapat memecahkan beragam bahasa unix. menurut dia teknologi di pc itu hanya seglintir orang saja yang tahu, terutama karyawan IBM dan teknologi itu tidak pernah lagi di pasang di pc generasi selanjut nya hingga 2036.

Menurut dia semua sistem unix akan menghadapi time error di tahun 2036, oleh sebab itu IBM 5100 sangat penting untuk memulihkan kondisi error seperti kesediakala. Yang mengejutkan hal ini langsung di akui oleh pihak IBM , dan mereka kaget, karena hanya 5 org yg mengetahui hal itu, dan itu pun terjadi pada tahun 1975. Terang saja hal ini semakin menguatkan eksistensi John Titor. Namun ada juga sebagian orang yang menuding IBM ada dibalik isu ini untuk mengangkat nama perusahaan mereka yang mulai tenggelam akibat persaingan.

John mengaku mesin waktu yg di pakainya adalah C204 yang dapat memuat sampai 3 org mesin ini dimiliki oleh militer amerika di tahun 2036, dan mesin waktu bukan barang yang aneh di masa dimana ia hidup, Mesin waktu tersebut juga memiliki batasan. Mesin ini hanya mampu membawa penumpangnya maksium 60 tahun ke masa silam dgn kecepatan 10 tahun per jam.

Berikut penjelasan John Titor Mengenai Mesin waktunya, melalui beberapa forum di Internet :

1.Apapun yang seseorang lakukan dengan pergi ke masa silam tidak akan merubah masa depan orang tersebut ketika ia kembali ke masanya, karena pada hakekatnya setiap dimensi itu berbeda walaupun kita mempunyai link (kembaran) yang sama, tapi takdir setiap dimensi berbeda. Jadi menurut dia bahwa masa depan adalah keputusan. apa pun keputusan yang dibuat seseorang, di masa depan sudah ada jawaban nya. Hal ini erat kaitannya dengan dunia Ramal meramal, kadangkala tepat tapi juga bisa meleset jauh jika orang yang diramal mau melakukan perubahan.

2.Mesin waktu sangat berat bentuk nya panjang seperti box amunisi dengan beban mencapai 500kg, dia harus menaruh alat itu di dalam mobil dgn suspensi yg kuat, dan jika di nyalakan akan membentuk suatu black hole kecil yang mirip dengan donut. dan disaat itu lah semua akan terhisap kedalam black hole itu termasuk mobil nya menuju ketempat tujuan dalam proses perjalanan akan sangat panas, sulit untuk bernafas, dan jika tujuan anda nanti ternyata ada benda atau tembok yg menghalangi kehadiran anda di titik point yang sama maka otomatis mesin waktu akan switch off. jadi anda tidak pindah dari 1 titik ke titik yg lain, tapi anda pindah ke dimensi yang lain.

3.Hukum fisika Kuantum Everett-Wheeler adalah teori yg benar untuk mesin waktu, model ini juga bisa disebut “Many-Worlds Interpretation” atau dengan kata lain banyak hasil kemungkinan yang akan terjadi di masa depan berdasarkan keputusan saat ini, contoh nya, jika saya kembali ke tahun 1975 untuk membunuh kakek saya, lalu saya kembali ke 2036, saya akan tetap eksis, begitupun orang tua saya. tetapi di dimensi tahun 1975 dan masa depan nya saya dan orangtua saya tidak eksis. ini lah yg disebut many worlds interpretation/ banyak dunia dan banyak juga kehidupan dengan beragam kemungkinan.
Selain menjelaskan tentang mesin waktunya John Titor juga memberika prediksi tentang dunia masa depan, dengan harapan prediksi ini menjadi pegangan bagi dimensi kita agar melakukan perubahan ke arah yang lebih baik sehingga berbagai macam masalah dan bencana bisa dihindarkan, John juga tidak akan pernah memberikan prediksi yang menyangkut sport tips, atau informasi investasi dan saham untuk memperkaya diri, John tidak akan memberikan prediksi kepada orang untuk menghindari kematian, kecelakaan, tragedi yang akan terjadi, karena ia menganggap itu urasan Tuhan dan bukan wewenangnya.
Disamping mengeluarkan statemen kontroversi, jhon titor juga meramal masa depan tentang hal-hal apa saja yang akan terjadi, berikut kutpannya :
1.John menyebutkan initial Tipler dan Kerr ,ilmuwan yang akan ‘menemukan’ mesin waktu. Nama kedua orang inisempat di lacak kebenarannya dan ternyata mereka eksis dan mereka adalah profesor fisika.

2.Konsep dasar mesin waktu akan di kemukakan oleh CERN di tahun 2001, kenyataanya di tahun 2000-2001 belum banyak yg tahu tentang organisasi CERN, dan ternyata tahun 2001 CERN menyatakan menemukan konsep black hole, dimana ini akan menjadi dasar mesin waktu.



3.John Titor memberikan rincian mesin waktu yang dia pakai kpd kita,yg berisi Magnetic housing units for dual microsignularities, Electron injection manifold to alter mass and gravity of microsingularities, Cooling and x-ray venting system, Gravity sensors (VGL system), Main clocks (4 cesium units), Main computer units (3). Para ilmuwan sekarang menyatakan dengan mesin dan cara operasional yg disampaikan John memungkinkan untuk melakukan time travel.

4.Prediksi cepat John tentang amerika bahwa, mulai tahun 2004 USA akan mulai terjadi perang saudara, dimana antara tahun 2004-2008 terjadi demonstrasi dan pergolakan di dalam USA, tahun 2008-2015 puncak dari perang saudara itu.

5.Perang dunia 3 akan di mulai tahun 2015, dia menyatakan Rusia akan menyerang amerika dengan nuklir di tahun 2015, otomatis perang saudara di amerika berhenti dan mereka bersatu melawan russia dan nantinya amerika hanya akan terbentuk menjadi 5 negara bagian dengan presiden setiap negara bagian masing-masing dengan ibukota berpindah ke nebraska. Menurut dia kota besar di amerika akan hancur begitu juga di eropa, China, timur tengah. Sedangkan negara-negara yang tidak terlibat perang dunia ke 3 adalah amerika selatan dan australia. Perang ini akan menghilangkan 3 milyar populasi dunia.

6.Penyakit sapi gila akan mewabah dan makin parah di tahun 2036, karena penyakit ini dapat berdiam dalam tubuh manusia selama 30tahun lebih dan mulai beraksi saat kita menjelang tua, penyakit AIDS belum ada obatnya, penyakit kanker sudah bisa di atasi dengan menggunakan virus melawan kanker itu sendiri (teori kanker ini sudah terbukti di jaman kita).

7.Makanan dan air bersih sangat sukar di dapatkan akibat radiasi nuklir, di tahun 2036 setiap orang akan sangat berhati-hati dengan makanan/minuman yang akan di konsumsinya, John menyatakan dia sangat ketakutan di tahun 2000-2001 dimana melihat orang dapat memesan makanan sesuka hatinya seperti di fastfood tanpa mengecek kesehatan makanan tersebut.

8.Dimasa depan kehidupan bertani akan kembali,religi akan menjadi sangat kuat, banyak orang yg menyesalkan Perang Dunia 3 hanya karena permainan politik.

9.John pernah menyatakan di NY akan ada gedung pencakar langit yang akan hilang dalam waktu dekat dan tidak ditemukan nya Senjata pemusnah massal di timur tengah (irak) tetap membuat politik amerika untuk berperang hanya mengada ada.

10.Perkembangan IT akan sangat berkembang, dia menyatakan bahwa akan banyak orang yang membuat video mereka sendiri dan di upload ke internet (youtube) lalu sistem internet nanti akan independen dengan hanya menggunakan alat kecil dgn tenaga matahari dapat memancarkan signal sejauh 60mil (wi-max)

11.Di tahun 2036 energi hydrogen dan energi panas matahari berperan sangat penting dan lebih efisien

12.Anda-anda sekarang barusan melewati bencana yg menakutkan, coba anda pikirkan kembali apa yang ditakuti 10- 11 tahun yang lalu (sekitar tahun 1999), menurut milis yang di maksud adalah bencana y2k, mereka menyatakan bahwa John telah kembali ke tahun 1975 untuk memberitahu para imuwan tentang bencana y2k.

13.Menurut John, kehidupan sosial masyarakat sekarang adalah sangat parah, karena kita semua sangat malas, egois, individualis, acuh untuk bersosialisasi seperti domba dan banyak org yang menghabiskan waktu untuk hal-hal yang tidak berguna (seperti facebook mungkin?). Coba lah untuk bangun dan melihat keadaan disekeliling kita, kondisi alam makin rusak, bumi ini lagi sekarat. Atau cobalah mencari uang dan mengumpulkan uang yang banyak dengan bekerja apa saja, karena di masa depan tidak ada yang gratis!

14.Di tahun 2036 tidak ada organisasi kesehatan yang akan melindungi mu, jadi jika anda sakit parah, bersiaplah menggali lubang kubur sendiri. Temperatur dan suhu di dunia akan menjadi lebih dingin.

15.John Titor mengetahui tentang prediksi bangsa maya pada tahun 2012, yah memang sesuatu hal yang unik akan terjadi, kira-kira seperti cerita tentang laut merah dan orang mesir. tapi itu tidak membuat dunia ini kiamat. Prediksi ini langsung diambil kesimpulan oleh apar pecinta UFO, bahwa pada 2012 akan terkuak siapa sebenarnya UFO dan mereka mulai melakukan kontak. yang pasti mereka juga berasal dari bumi, bisa jadi suatu kaum pada masa sebelum manusia.

16.Yahoo and microsoft is no longer exist in 2036. Sebuah ramalan yang harus cepat ditanggapi oleh pihak Microsoft.

17.MARS AND UFO, sampai tahun 2036 kita masih tidak menemukan apa-apa di mars, begitu pun tentang ufo masih menjadi misteri, walaupun para ilmuwan di tahun 2036 pernah menyatakan bahwa ufo/alien juga adalah timetraveler dari masa depan dan alien adalah bangsa manusia yg telah berevolusi akibat perubahan alam/radiasi/perang, mereka para alien memiliki struktur tubuh dan organ-organ internal yang sama dengan manusia.

John Titor terakhir melakukan kontak via internet pada tanggal 21 maret 2001 dan kemudian mengatakan selamat tinggal, karena ia akan kembali ke tahun 2036. Saat john kembali ke 2036, tak lama keluarga titor pindah ke nebraska, seminggu sesudahnya terjadi badai topan ganas melanda florida dan menghancurkan tempat tinggal titor di florida.

Saat ini keluarga Titor dirahasiakan keberadaannya, dan bagi publik yg ingin melakukan kontak dengan keluarganya dapat melalui pengacaranya Larry Harber. Sampai disini belum ada kisah terbaru tentang John Titor ataupun keluarganya.

nah bagaiaman ? apakah kita bis mempercayai keberadaan dan kebenaran jhon titor ini ? mari kita lihat bahasan yang attazkiyah media lansir dari beberapa sumber :


Kabar yang beredar di internet mengenai sang pengelana waktu ini kian ternyata merebak. Isu ini pun sering dibicarakan di tempat-tempat umum dan mengakibatkan orang di sekitarnya ikut mendengarkan cerita yang tidak biasa ini. Bagaimana tidak, kebanyakan yang membicarakannya adalah para remaja yang suaranya aduhai menggelegar.

Saya akhirnya tertarik untuk mengetahui cerita ini lebih dalam. Di internet terdapat banyak sumber mengenai hal ini. Sumber terbanyak berasal dari blog-blog yang tidak memiliki referensi yang jelas, selain forum dan website milik „John Titor“. Hmmm! Menarik juga untuk diteliti kebenarannya. Dengan analisis dari sumber-sumber „terpercaya“ melalui sedikit kajian ilmiah dan logika, kita bisa membuat analisisnya:

Berita utamanya adalah: „John Titor lahir tahun 1998 di Florida, dia mengemban tugas dari Militer Amerika tahun 2036 kembali ke tahun 1975 untuk mengambil PC IBM 5100, yang menurut dia di PC itu terdapat bahasa unix yg dpt memecahkan beragam bahasa unix. Menurut John Titor, teknologi di PC itu hanya segelintir karyawan IBM saja yang tahu dan teknologi itu tidak pernah lagi di pasang di PC generasi selanjutnya hingga 2036. Menurut John Titor, semua sistem unix akan menghadapi time error di tahun 2036. Oleh sebab itu, IBM 5100 sangat penting. Hal ini langsung diakui oleh pihak IBM dan mereka kaget, karena hanya 5 orang yang boleh mengetahui hal itu, dan itu pun terjadi pada tahun 1975.”

Analisisnya: Pengarsipan di suatu perusahaan teknologi tentu saja tidak sama seperti pengarsipan di kantor kelurahan. Dengan arsip ini kita bisa dengan mudah memproduksi ulang PC tersebut kapan pun waktunya. Jadi tidak usah cape pulang ke beberapa tahun lalu. Tidaklah mungkin hanya segelintir orang saja yang tahu mengenai teknologi ini karena komputer diproduksi secara massal. Jadi, pembuatannya pun akan jelas terpapar pada prosedur pembuatan barangnya dan tentunya diarsipkan. Artinya seluruh pekerja pembuat komputer itu akan mengetahuinya. Eh.. Pihak IBM kaget dan mengakuinya? Bencong sekali pihak IBM ini. Katanya rahasia, tapi mengapa diberi tahu kalau yang mengetahui hal yang rahasia ini hanya lima orang? Bukan rahasia lagi dunks!

Berita selanjutnya: „John Titor memperingatkan keluarganya di masa lalu pada tahun 2001 untuk pindah dari Florida karena akan ada badai yang menerjang daerah itu. Setelah John Titor pergi, kejadian itu pun terjadi.“

Analisis selanjutnya: John titor bersabda dalam hukum mesin waktunya: „Apapun yang saya lakukan dengan pergi ke masa silam tidak akan mengubah masa depan saya, karena kita hidup di dimensi yang berbeda. Masa depan adalah keputusan. Apa pun keputusan yang dibuat, di masa depan sudah ada jawabannya.” Nah nah, kenapa keluarganya di masa lalu diselamatkan? Sungguh mulia benar hati anak ini plus tidak konsisten sama teorinya.

Ngapain cape-cape menyelamatkan orang kalau tidak akan berpengaruh sama dimensinya? Misi penyelamatan ini memunculkan teori yang menyalahi teori John Titor sebelumnya bahwa bila Titor tidak menyelamatkan keluarganya, dia tidak akan ada di masa depan. Lagi pula, Teori kimia pun akan lebih kuat bermain di sini. Seluruh proses yang ada di dunia ini bekerja berdasarkan teori kimia dan fisika. Reaksi yang telah terjadi tidak bisa dikembalikan, apabila little Titor mati terbunuh badai, tidak akan ada Titor sang penyelamat. Bagaimana mungkin dia hidup di tahun 2036 dan menyelamatkan little Titor kalau dia sudah mati 36 tahun sebelumnya? Logika!

Berita lagi: Di salah satu situs tertulis: „Kaum yang tak percaya tetap menyerangnya dengan pertanyaan bahwa jika John memang benar dari masa depan, kenapa John tidak memperingatkan dunia tentang tragedi WTC 9/11, bom Bali, tsunami Aceh? Padahal tragedi-tragedi itu menghebohkan dunia. Tapi kaum yang percaya membela John bahwa tragedi-tragedi itu tidak ada artinya dibandingkan Perang Dunia 3 dan perang sipil 2015 yg mengoyak Amerika menjadi 5 pecahan (itu sebabnya John tidak menganggap penting untuk menyebutkan tragedi WTC dll).“

Di situs lainnya tertulis: „John pernah menyatakan di NY akan ada gedung pencakar langit yang akan hilang dalam waktu dekat (9/11) dan tidak ditemukannya Senjata pemusnah massal di Timur Tengah (Irak) tetap membuat politik Amerika untuk berperang.”

Analisis lagi: Sudah jelas dan pasti, ketika terdapat dua keterangan yang berlawanan dari sumber yang sama, maka keterangan itu dianggap tidak bisa dipercaya. Makannya, kalau mau berbohong, disarankan untuk konsisten. Satu lagi, John Titor memberikan prediksi tentang Olimpiade (dibahas di bawah). Eh? Olimpiade lebih penting dari pada Tsunami Aceh, Perang Irak- Afghanistan- Palestina, Flu Babi, dan Krisis Global ya?

Ada berita: Untuk membuat mesin waktu bahan-bahan yang dibutuhkan adalah: Magnetic housing units for dual microsignularities, Electron injection manifold to alter mass and gravity of microsingularities, Cooling and x-ray venting system, Gravity sensors (VGL system), Main clocks (4 cesium units), Main computer units (3).
Ada analisis: saya memang belum pernah menanyakan pada teman saya yang seorang dosen fisika mengenai alat-alat ini.

Menurut saya, barang-barang ini memang ada, tetapi mengapa kita tidak diberi tahu cara perakitannya? Mengapa diberitahukan kepada kita? Sungguh mulia hati anak muda ini. Sungguh tolol orang yang merasa beruntung mengetahui hal ini dari sang Titor, seperti mendapat wangsit. Saudara-saudara sekalian, mengapa hal ini tidak mendapat respon dari pihak berwenang seperti NASA dan media masa atau Oprah Winfrey Show? Ya mungkin karena informasi ini untuk orang awam saja, karena kalau sampai ke ilmuan, mungkin hanya akan ditertawakan. Saya pun dengan mudah bisa berkata kalau obat HIV adalah semur jengkol. Whua whua!

Sudahlah cukup analisis semacam ini. Langsung saja ke analisis paling mudah mengenai keabsahan “wahyu” dari Nabi John Titor.

KATA JOHN: Olimpiade 2004 adalah olimpiade terakhir, olimpiade selanjutnya dilaksanakan tahun 2040.

FAKTA: Olimpiade Beijing berlangsung lancar tahun 2008.

KATA JOHN: Perang saudara di Amerika bergejolak sejak tahun 2004.

FAKTA: Tidak ada perang saudara di Amerika hingga saat ini.

Melalui fakta-fakta ini sebenarnya kita sudah bisa menyimpulkan kalau cerita mengenai John Titor itu hanya kebohongan belaka. Sebenarnya dia sudah menyebutkan prediksi-prediksi lainnya mengenai masa depan mengenai perang dunia tahun 2015 dan bencana lainnya. Kalau anda nonton semua seri Naked Science di Metro TV, anda dapat langsung menyimpulkan kalau prediksi-prediksi John Titor sangat mirip dengan prediksi-prediksi di tayangan ini. Sebenarnya masih banyak yang saya ingin analisis mengenai kebohongan ini, tetapi saya harus melanjutkan penulisan skripsi saya… ok, singkat saja poin penting dari penelitian kecil ini:

Berita mengenai John Titor hanyalah sebuah HOAX atau kebohongan yang dirancang sedemikian rupa sehingga menyerupai kenyataan yang ilmiah. Sasaran berita bohong ini adalah pengguna internet yang kebanyakan adalah orang awam dan heboh seperti siswa SMP atau SMA. Sehingga HOAX pun akhirnya menyebar ke dunia luas dan menimbulkan keresahan di masyarakat.

HOAX mengenai John Titor adalah contoh HOAX yang sukses dan didukung oleh banyak orang. Penyebaran HOAX mengenai John Titor bukanlah tanpa alasan. Saya sangat salut pada para pencipta ide sekaligus pelaksana kebohongan ini yang telah merancang semua kebohongan seedan mungkin, walaupun kadang mereka ga kompak. Alasan mereka berbuat begitu adalah bukan hanya pencarian sensasi, tetapi juga motif ekonomi. Lihat saja di website John Titor sendiri, dijual „John Titor The Time Traveler’s Tale“ seharga 100 dollar, “John Titor Graviti Distortion Gear”, sampai John Titor Bumper Sticker and Mugs. Cape deeeehhh…

Nah dengan ulasan Fakta Dan Kebohongan Jhon Titor Manusia Tahun 2036 diatas ternyata keberadaan penjelajah waktu hanyalah isapan jempol semata yang digunakan oleh pihak-pihak tertentu untuk mengambil keuntungan, tentu ini jadi pelajaran tersendiri buat kit

Senin, 12 Januari 2015

BAB 11 MEDIA DAN BUDAYA

Studi kultural merupakan tradisi pemikiran yang berakar dari gagasan ahli filsafat Karl Marx yang berpandangan kapitalisme telah telah menciptakan kelompok elite berkuasa yang melakukan eksploitasi terhadap kelompok yang tidak berkuasa dan lemah. Marx berpandangan bahwa pesan yang di sampaikan media massa sejak awal di buat dan di sampaikan kepada khalayak audiensi dengan satu tujuan, yaitu membela kepentingan paham kapitalisme. Walaupun media sering kali mengklaim atau menyatakan bahwa mereka menyampaikan informasi untuk kepentingan publik dan kebaikan bersama (common good), namun meminjam ungkapan populer “ujung-ujungnya duit!” .
Tradisi cultural studies cenderung bersifat reformis. Samuel Becker (1984) menjelaskan bahwa tujuan tradisi kultural, adalah untuk menyadarkan kembali khalayak dan para pekerja media yang di nilai sudah terlalu terlena dengan berbaga ilusi dan rutinitas atau perbuatan yang mereka lakukan agar mereka memepertanyakannya. Studi komunikasi massa menjadi hal yang penting dalam pemikiran studi kultural, dan media di pandang sebagai instrumen yang ampuh bagi ideologi dominan.

DEKODING

Proses dekoding pesan media merupakan hal penting bagi studi kultural. Kita telah mengetahui bahwa masyarakat menerima informasi dalam jumlah besar dari kelompok elite masyarakat yaitu media, dan khalayak secara tidak sadar menerima, menyetujui, atau mendukung apa yang dikemukakan ideologi dominan. Berbagai hubungan sisial secara hierarkis berada dalam masyarakat yang tidak imbang yang mengahasilkan situasi yang dimana mereka yang berada pada kelas sosial renadah harus menerima pesann dari mereka yang berada pada kelas sosial yang lebih tinggi.
Pada saat bersamaan, audiensi akan menggunakan berbagai kategori yang mereka miliki untuk melakukan dekoding terhadap pesan, dan mereka sering kali mengiterprestasikan peran media melalui cara-cara yang tidak di kehendaki oleh sumber pesa sehingga menimbulkan makna yang berbeda. Menurut Hall, khalayak melakukan dekoding terhadap pesan media melalui tiga kemungkinan posisi yaitu: 1) posisi hegemoni dominan; 2) negosiasi; 3) oposisi.
Hall menerima fakta bahwa media membingkai pesan dengan maksud tersembunyi yaitu untuk membujuk, namun demikian khalayak juga memiliki kemampuan untuk menghindari diri dari kemungkinan tertelan oleh ideologi dominan, namun demikian sering kali pesan bujukan yang di terima khalayak mudah di bodohi media namun sering kali khalayak tidak mengetahui bahwa mereka telah terpengaruh dan menjadi bagian dari ideologi dominan.
Tujuan utama studi kultural adalah menunjukkan ada cara-cara bagaimana ideologi dari kelompok-kelompok yang brkuasa di masyarakat tanpa sengaja terus-menerus di plihara dan di pertahankan, dan mewujudkan pada cara-cara bagaiman ideologi dominan itu di lawan untuk menghentikan sistem kekuasaan yang telah mengurangi peran kelompok lainnya.
Decoding adalah kegiatan dalam komunikasi yang dilaksanakan oleh penerima pesan (audience, murid) dimana penerima berusaha menangkap makna pesan yang disampaikan melalui lambang-lambang oleh komunikator.
Agar penyampaian pesan pembelajaran mencapai “sharing” yang diinginkan maka dilakukan penyampaian dengan lebih konkret dan jelas, selain dengan memilih lambang verbal yang berada dalam medan pengalaman murid. Misalnya menggunkaan alat peraga dan media pembelajaran seperti chart, diagram, grafik, gambar diam dll.




BAB 10 EFEK MEDIA

Teori Kultivasi

Teori ini disebut juga dengan analisis kultivasi adalah teori yang memperkirakan dan menjelaskan pembentukan persepsi, pengertian dan kepercayaan mengenai dunia sebagai hasil dari mengonsumsi pesan media dalam jangka panjang.
Analisis kultivasi memberikan perhatian pada totalitas dari pola komunikasi yang disajikan tv melalui berbagai tayangan secara kumulatif dalam jangka panjang.
Konsep Dasar Teori Kultivasi
Pada dasarnya, Teori Kultivasi pertama kali di kemukakan oleh George Gerbner bersama rekan-rekannya di Amenberg School of Communication di Pennsylvania pada tahun 1969, dalam sebuah artikel yang berjudul “the television of violence” yang berisikan bagaimana media massa khususnya televisi menampilkan adegan-adegan kekerasan di dalamnya. Teori kultivasi ini muncul dalam situasi pada saat terjadi perdebatan antara kelompok ilmuwan komunikasi yang meyakini bahwa efek sangat kuat dari media massa.

Teori Kultivasi muncul untuk meyakinkan orang bahwa efek media massa lebih bersifat kumulatif dan lebih berdampak pada tataran social budaya ketimbang individual. Signorielli dan Morgan pada tahun 1990 mengemukakan bahwa analisis kultivasi merupakan tahapan lanjutan dari penelitian efek media yang sebelumnya dilakukan Gerbner yaitu “Cultural Indicator” yang menyelidiki Proses institusional dalam produksi isi media, image atau kesan isi media serta hubungan antara terpaan pesan televisi dengan keyakinan dan perilaku khalayak.

Dalam penelitian lanjutan yang dilakukan oleh Gerbner diketahui bahwa penonton Televisi dalam kategori berat mengembangkan keyakinan yang berlebihan mengenai dunia sebagai tempat yang berbahaya dan menakutkan. Sedangkan kekerasan yang mereka saksikan di Televisi menambah ketakutan sosial yang membangkitkan pandangan bahwa lingkungan mereka tidak aman dan tidak ada orang yang dapat dipercaya.

Kajian Teori Kultivasi
Teori Kultivasi menganalisis tayangan televisi telah menjadi teman keseharian oleh kebanyakan orang dalam keluarga di amerika serikat, karena Teori ini memprediksikan dan menjelaskan pembentukan persepsi, pemahaman, dan keyakinan jangka panjang tentang dunia ini sebagai hasil dari mengkonsumsi isi media. Gerbner (1999) mengemukakan bahwa“sebagian besar yang kita ketahui, atau yang kita piker kita ketahui, adalah tidak pernah kita alami sendiri”. Banyak hal yang kita ketahui itu karena yang kita lihat dan kita dengar dari media. Teori Kultivasi terus mengalami evolisi bertahun-tahun lamanya, melalui serangkaian metode dan teori yang dilakukan oleh Gerbner dan rekan-rekannya.


Asumsi Dasar Teori Kultivasi
Terdapat tiga asumsi dasar teori kultivasi yang dikemukakan oleh Gerbner yaitu : 1). Secara Esensial dan Fundamental Televisi berbeda dengan media yang lain. Asumsi ini menunjukkan bahwa spesifikasi keunikan dari Televisi yaitu kelebihan Televisi menjadikannya istimewa seperti televise tidak memerlukan sederetan huruf-huruf seperti halnya media cetak lainnya, televisi bersifat audio dan visual yang dapat dilihat gambar dan suaranya, Televisi tidak memerlukan Mobilitas atau memutar tayangan yang disenangi dan karena aksesibilitas dan avaibilitasnya untuk setiap orang membuat Televisi menjadi pusat kebudayaan masyarakat kita. 2). Televisi Membentuk Cara kita berfikir dan berhubungan. Asumsi ini masih berkaitan dengan pengaruh tayangan Televisi, pada dasarnya Televisi tidak membujuk kita untuk benar-benar meyakini apa yang kita lihat di Televisi, berdasarkan asumsi ini, Teori Kultivasi mensuplay alternative berfikir tentang tayangan kekerasan di Televisi. 3). Televisi Hanya Memberii Sedikit Dampak. Asumsi yang terakhir ini mungkin agak berbeda dengan asumsi dasar Teori Kultivasi, namun Gerbner memberiikan analogi ice age untuk memberi jarak antara teori kultivasi dan asumsi bahwa Televisi hanya memberikan sedikit efek atau dampak. Dalam analogi ice age menganggap bahwa Televisi tidak harus mempunyai dampak tunggal saja akan tetapi mempengaruhi penontonnya melalui dampak kecil yang tetap konstan.
Teori Kultivasi dalam bentuk yang paling dasar menunjukkan paparan bahwa sesungguhnya televisi dari waktu ke waktu, secara halus "memupuk" persepsi pemirsa tentang kehidupan realitas. Teori ini dapat memiliki dampak pada pemirsa TV, dan dampak tersebut akan berdampak pula pada seluruh budaya kita. Gerbner dan Gross (1976) mengatakan "televisi adalah media sosialisasi kebanyakan orang menjadi peran standar dan perilaku. Fungsinya adalah satu, enkulturasi". Televisi memang sudah sangat melekat dikehidupan kita sehari-hari. Dari televisilah kita belajar tentang kehidupan dan budaya. Tontonan seperti acara sinetron maupun reality show yang sering menunjukkan kekerasan, perselingkuhan, kriminal, dan lain sebagainya akan dianggap sebagai gambaran bahwa itulah yang sering terjadi di kehidupan realita. Padahal belum tentu semua yang terdapat pada tayangan itu adalah kejadian-kejadian yang sering terjadi dikehidupan kita. Karena jika ditelaah, semua yang terdapat pada reality show atau sinetron adalah hasil dari skenario belaka. Lebih jauh dalam Teori Kultivasi dijelaskan bahwa pada dasarnya ada 2 (dua) tipe penonton televisi yang mempunyai karakteristik saling bertentangan/bertolak belakang, yaitu (1) para pecandu/penonton fanatik (heavy viewers) adalah mereka yang menonton televisi lebih dari 4(empat) jam setiap harinya. Kelompok penonton ini sering juga disebut sebagai khalayak ‘the television type”, serta 2 (dua) adalah penonton biasa (light viewers), yaitu mereka yang menonton televisi 2 jam atau kurang dalam setiap harinya. Dan teori kultivasi ini berlaku terhadap para pecandu / penonton fanatik, karena mereka semua adalah orang-orang yang lebih cepat percaya dan menganggap bahwa apa yang terjadi di televisi itulah dunia senyatanya. Pada dasarnya, Teori Kultivasi pertama kali di kemukakan oleh George Gerbner bersama rekan-rekannya di Amenberg School of Communication di Pennsylvania pada tahun 1969, dalam sebuah artikel yang berjudul “the television of violence” yang berisikan bagaimana media massa khususnya televisi menampilkan adegan-adegan kekerasan di dalamnya. Teori kultivasi ini muncul dalam situasi pada saat terjadi perdebatan antara kelompok ilmuwan komunikasi yang meyakini bahwa efek sangat kuat dari media massa. Teori Kultivasi muncul untuk meyakinkan orang bahwa efek media massa lebih bersifat kumulatif dan lebih berdampak pada tataran social budaya ketimbang individual. Signorielli dan Morgan pada tahun 1990 mengemukakan bahwa analisis kultivasi merupakan tahapan lanjutan dari penelitian efek media yang sebelumnya dilakukan Gerbner yaitu “Cultural Indicator” yang menyelidiki Proses institusional dalam produksi isi media, image atau kesan isi media serta hubungan antara terpaan pesan televisi dengan keyakinan dan perilaku khalayak. Dalam penelitian lanjutan yang dilakukan oleh Gerbner diketahui bahwa penonton Televisi dalam kategori berat mengembangkan keyakinan yang berlebihan mengenai dunia sebagai tempat yang berbahaya dan menakutkan. Sedangkan kekerasan yang mereka saksikan di Televisi menambah ketakutan sosial yang membangkitkan pandangan bahwa lingkungan mereka tidak aman dan tidak ada orang yang dapat dipercaya.

Terdapat tiga asumsi dasar teori kultivasi yang dikemukakan oleh Gerbner yaitu : 1). Secara Esensial Dan Fundamental Televisi Berbeda Dengan Media Yang Lain. Asumsi ini menunjukkan bahwa spesifikasi keunikan dari Televisi yaitu kelebihan Televisi menjadikannya istimewa seperti televise tidak memerlukan sederetan huruf-huruf seperti halnya media cetak lainnya, televisi bersifat audio dan visual yang dapat dilihat gambar dan suaranya, Televisi tidak memerlukan Mobilitas atau memutar tayangan yang disenangi dan karena aksesibilitas dan avaibilitasnya untuk setiap orang membuat Televisi menjadi pusat kebudayaan masyarakat kita. 2). Televisi Membentuk Cara Kita Berfikir Dan Berhubungan. Asumsi ini masih berkaitan dengan pengaruh tayangan Televisi, pada dasarnya Televisi tidak membujuk kita untuk benar-benar meyakini apa yang kita lihat di Televisi, berdasarkan asumsi ini, Teori Kultivasi mensuplay alternative berfikir tentang tayangan kekerasan di Televisi. 3). Televisi Hanya Memberi Sedikit Dampak. Asumsi yang terakhir ini mungkin agak berbeda dengan asumsi dasar Teori Kultivasi, namun Gerbner memberiikan analogi ice age untuk memberi jarak antara teori kultivasi dan asumsi bahwa Televisi hanya memberikan sedikit efek atau dampak. Dalam analogi ice age menganggap bahwa Televisi tidak harus mempunyai dampak tunggal saja akan tetapi mempengaruhi penontonnya melalui dampak kecil yang tetap konstan

BAB 9 MEDIA DAN MASYARAKAT

Teori Agenda Setting
Istilah agenda setting diciptakan oleh maxwell mccombs dan donald shaw dua peneliti dari universitas north carolina untuk menjelaskan gejala kegiatan kampanye pemilu yang telah lama diamati dan diteliti oleh kedua sarjana tersebut.
Dalam hal ini, mc combs dan shaw tidak menyatakan bahwa media secara sengaja berupaya memengaruhi publik melihat kepada para profesional yang bekerja pada media massa untuk meminta petunjuk kepada media kemana publik harus memfokuskan perhatiaanya.
Agenda setting terjadi karena media massa sebagai penjaga gawang informasi harus selektif dalam penyampaian berita.
McCombs dan Shaw pertama-tama melihat agenda media. Agenda media dapat terlihat dari aspek apa saja yang coba ditonjolkan oleh pemberitaan media terebut. Mereka melihat posisi pemberitaan dan panjangnya berita sebagai faktor yang ditonjolkan oleh redaksi. Untuk surat kabar, headline pada halaman depan, tiga kolom di berita halaman dalam, serta editorial, dilihat sebagai bukti yang cukup kuat bahwa hal tersebut menjadi fokus utama surat kabar tersebut. Dalam majalah, fokus utama terlihat dari bahasan utama majalah tersebut. Sementara dalam berita televisi dapat dilihat dari tayangan spot berita pertama hingga berita ketiga, dan biasanya disertai dengan sesi tanya jawab atau dialog setelah sesi pemberitaan.
Sedangkan dalam mengukur agenda publik, McCombs dan Shaw melihat dari isu apa yang didapatkan dari kampanye tersebut. Temuannya adalah, ternyata ada kesamaan antara isu yang dibicarakan atau dianggap penting oleh publik atau pemilih tadi, dengan isu yang ditonjolkan oleh pemberitaan media massa.
McCombs dan Shaw percaya bahwa fungsi agenda-setting media massa bertanggung jawab terhadap hampir semua apa-apa yang dianggap penting oleh publik. Karena apa-apa yang dianggap prioritas oleh media menjadi prioritas juga bagi publik atau masyarakat.

Akan tetapi, kritik juga dapat dilontarkan kepada teori ini, bahwa korelasi belum tentu juga kausalitas. Mungkin saja pemberitaan media massa hanyalah sebagai cerminan terhadap apa-apa yang memang sudah dianggap penting oleh masyarakat. Meskipun demikian, kritikan ini dapat dipatahkan dengan asumsi bahwa pekerja media biasanya memang lebih dahulu mengetahui suatu isu dibandingkan dengan masyarakat umum.
Berita tidak bisa memilih dirinya sendiri untuk menjadi berita. Artinya ada pihak-pihak tertentu yang menentukan mana yang menjadi berita dan mana yang bukan berita.
Setelah tahun 1990an, banyak penelitian yang menggunakan teori agenda-setting makin menegaskan kekuatan media massa dalam mempengaruhi benak khalayaknya. Media massa mampu membuat beberapa isu menjadi lebih penting dari yang lainnya. Media mampu mempengaruhi tentang apa saja yang perlu kita pikirkan. Lebih dari itu, kini media massa juga dipercaya mampu mempengaruhi bagaimana cara kita berpikir. Para ilmuwan menyebutnya sebagai framing.
McCombs dan Shaw kembali menegaskan kembali tentang teori agenda setting, bahwa “the media may not only tell us what to think about, they also may tell us how and what to think about it, and perhaps even what to do about it” (McCombs, 1997)

Dasar Teori Agenda Setting
Maxwell McComb dan Donald Shaw mengemukakan bahwa media massa memiliki kemampuan untuk memindahkan wacana dalam agenda pemberitaan kepada agenda publik. Sesuatu yang dianggap penting oleh media maka hal tersebut akan menjadi penting untuk dipublikasikan. Dalam konteks Amerika Serikat dicontohkan bahwa kekuatan pers di amerika cenderung primordial, mereka membuat agenda sendiri untuk menjadi bahan diskusi public, mengalahkan semua kekuatan politik dan tidak terbantahkan oleh semua hukum.

Khalayak dan Agenda Publik
Menurut Maxwell McComb dan Donald Shaw, khalayak perlu mendapatkan perhatian dalam kajian agenda setting. Khalayak akan memilih berita yang mereka anggap tidak membahayakan bagi ideologi mereka. Teori Agenda Setting mencoba mengkaji ulang penelitian-penelitian media yang selama dua dekade didominasi oleh hipotesa bahwa khalayak adalah entitas yang pasif. Ada dua sisi yang digunakan teori Agenda Setting ini untuk mengkaji media yaitu melihat kekuatan dari media dan kebebasan khalayak untuk memilih.

Dalam kajian aslinya, Maxwell McComb dan Donald Shaw mengakui bahwa manusia bukanlah entitas yang hanya menunggu program yang ditawarkan oleh media, sehingga penonton bisa menjadi lebih waspada terhadap tayangan dibandingkan dengan penonton lainnya. Untuk mengkaji hal ini, maka Maxwell McComb dan Donald Shaw menggunakan teknik Uses dan Gratification. Ada dua hal yang disebutkan oleh Maxwell McComb dan Donald Shaw untuk menunjukkan sebab dari penunjukkan agenda oleh public yaitu kebutuhan akan orientasi dan indeks dari rasa ingin tahu, dan derajat ketidakpastian akan membuat penonton hanya terpaku pada satu media untuk mendapatkan informasi tersebut.

Respon terhadap kenyataan tersebut adalah terjadinya perubahan orientasi dalam studi agenda setting bahwa agenda setting bukan hanya suatu gejala melainkan sebuah proses yang berlangsung terus menerus (on going process). Berdasarkan perspektif ini, pemenuhan (coverage) variabel dalam studi agenda setting menjadi sangat luas, karena melibatkan faktor-faktor yang merupakan bagian dari proses terbentuknya agenda media dan agenda publik dan sekaligus bisa digunakan untuk menjelaskan mengapa efek media sangat besar, kecil, atau tidak ada sama sekali.
            Faktor-faktor yang mempengaruhi ada tidaknya pengaruh agenda setting (pengaruh agenda media terhadap agenda publik) disebut faktor kondisional, yang dapat dapat dikategorikan menjadi 2 (dua) sebagai berikut:
1.     Dari perspektif agenda media adalah sebagai berikut: framingpriming; frekuensi dan intensitas pemberitaan/penayangan; dan kredibilitas media di kalangan audiens.
2.     Dari perspektif agenda publik adalah sebagai berikut: faktor perbedaan individual; faktor perbedaan media; faktor perbedaan isu; faktor perbedaan salience; faktor perbedaan kultural.
Perbedaan individual, pengaruh agenda setting akan meningkat pada diri individu yang memberikan perhatian lebih terhadap isu-isu yang disajikan oleh media massa. Bukti-bukti empirik menunjukkan bahwa perhatian individu terhadap isi media dipengaruhi oleh tingkat pendidikan, luas pengalaman, kepentingan, perbedaan ciri demografis, sosiologis.  
Bukti-bukti eksperimental (Iynenger & Kinder, dalam Haryanto:2003) menunjukkan bahwa efek agenda setting akan meningkat pada individu-individu yang memberikan perhatian lebih terhadap isu-isu yang dikaji, sedangkan intensitas perhatian sangat dipengaruhi oleh tingkat pendidikan dan derajat kepentingannya.
            Perbedaan media, yang dimaksudkan disini adalah perbedaan coverage media yang ada pada komunitas, kelompok masyarakat, wilayah atau negara tertentu. Diyakini bahwa sekalipun ada kecenderungan uniformitas dalam menyiarkan berita (isu), namun beberapa media tertentu memberikan tekanan dan porsi yang berbeda dalam menyiarkan berita. Framing dan priming merupakan salah satu bukti akan hal ini. Tekanan dan porsi yang berbeda berpengaruh terhadap aseptibilitas agenda media di kalangan audiens. Ini  berarti bahwa media yang lebih diterima oleh audiens akan mempunyai efek agenda setting yang lebih besar. 
Penerimaan audiens terhadap media merupakan salah satu faktor yang bisa meningkatkan prestige media tersebut di kalangan audiens yang bersangkutan. Berkaitan dengan masalah ini, diasumsikan bahwa bila media mampu mengangkat prestige audiens maka efek agenda setting akan meningkat. Hal lain yang bisa mengangkat prestige media di kalangan audience adalah sirkulasi (nasional, internasional), segemen pasar (kelas menengah, atas, eksekutif).
            Perbedaan isu, dilihat dari isinya, isu bisa berupa pengungkapan masalah yang sedang dihadapi oleh individu, kelompok, atau masyarakat, isu juga bisa berupa usulan solusi untuk memecahkan masalah. Masing-masing jenis isu mempunyai efek yang berbeda dalam proses agenda setting. Oleh karena itu, seharusnya diberikan pertimbangan khusus dalam penelitian agenda setting. Sedangkan dilihat dari jenisnya, isu bisa dibedakan sebagai berikut:
  • Obtrusive issues adalah isu-isu yang berkaitan langsung dengan pengetahuan dan pengalaman individu atau khlayak. Artinya, bahwa pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki oleh khalayak tentang isu yang bersangkuatan bukan berasal dari media, akan tetapi sudah dimiliki sebelumnya. Sebaliknya, unobstrusive issues adalah isu-isu yang tidak berkaitan langsung dengan pengetahuan/pengalaman audiens. Bukti empirik menunjukkan bahwa efek agenda setting lebih besar ditemukan pada individu-individu yang mempunyai keterlibatan langsung dengan isu yang disiarkan.
  • Selective issues adalah isu-isu atau sejumlah isu yang dipilih secara khusus, dengan alasan tertentu kemudian diukur pengaruhnya pada khalayak tertentu. Pemilihan isu(sejumlah isu) bisa dilakuakan dengan melakukan analisa terhadap isi media massa, kemudian memilih sejumlah diantaranya yang dianggap lebih menonjol dibandingkan yang lain, atau bisa juga dengan cara mengambil topik-topik yang sedang menjadi pembicaraan hangat di kalangan masyarakat.
  • Remote issues adalah isu-isu yang sama sekali di luar individu, kelompok, atau masyarakat, baik secara geografis, psikologis, maupun politis. Bukti-bukti yang dikumpulkan untuk mengevaluasi pengaruh agenda setting berkaitan dengan remote issues masih bersifat debatable. Artinya, beberapa temuan menyebutkan bahwa remote issues mempunyai efek agenda setting lebih besar. Tetapi pada saat yang hampir bersamaan, temuan yang lain menyebutkan bahwa remote issues tidak memunyai efek sama sekali.

Perbedaan salience, yaitu pemilihan isu berdasarkan perbedaan nilai kepentingan, dilihat dari sisi khalayak; apakah isu yang dipilih untuk menjangkau kepentingan sosial (komunitas yang lebih luas), kepentingan interpersonal (keluarga teman bergaul, tempat kerja, dsb.) ataukah kepentingan individu. Masing-masing pilihan, tentu saja, akan menimbulkan efek agenda setting yang berbeda. Oleh karena itu sangatlah bijaksana mempertimbangkan masalah ini dalam studi agenda setting.
Perbedaan kultural, setiap kelompok masyarakat akan menanggapi dan merespon isu yang sama secara berbeda, yang secara otomatis akan mempengaruhi efek agenda setting yang ditimbulkan. Teori norma budaya yang dikembangkan de Fleur (dalam Haryanto, 2003) menyebutkan bahwa pesan-pesan komunikasi yang disampaikan oleh media massa bisa menimbulkan kesan-kesan tertentu, yang oleh individu disesuaikan dengan norma-norma budaya yang berlaku pada masyarakat dimana individu itu tinggal. Sekalipun dipercaya bahwa media mampu membentuk dan merubah norma baru sebagai acuan hidup bagi kelompok masyarakat tertentu, namun bukti-bukti yang ditemukan belum sepenuhnya mendukung hipotesa tersebut. Bukti-bukti empirik yang paling kuat adalah media massa lebih mudah memperkokoh sistem budaya yang sudah berakar dalam kehidupan masyarakat. Oleh karena itu, pengukuran efek agenda setting seharusnya mempertimbangkan dengan hati-hati sistem budaya yang dianut oleh individu, kelompok atau masyarakat.


BAB 8 TEORI ORGANISASI

Teori Strukturasi

                Giddens menyatakan bahwa strukturisasi merupakan proses yang mana konsekuensi tindakan yang tidak disengaja atau struktur sosial lainnya yang akan menghambat atau memengaruhi tindakan dimasa depan. Marshal scott poole dan robert mcphee menggunakan gagasan anthony giddens dan menerapkan nya dalam komunikasi organisasi.
            Struktur organisasi tercipta ketika individu berkomunikasi dengan individu lainnya pada perumpamaan tiga, lokasi, pusat strukturasi yaitu, lokasi konsepsi, lokasi implementasi, lokasi resepsi.
-          Lokasi konsepsi
Mencakup seluruh episode atau waktu hidup organisasi ketika orang membuat keputusan dan pilihan yang membatasi apa yang dapat terjadi dalam organisasi.
-          Lokasi implementasi
Penulisan atau kodifikasi formal yang dilanjutkan dengan pengumuman surat keputusan diambil untuk membuka kantor cabang baru maka surat pemberitahuan dikirimkan kepada semua pihak yang berkepentingan.
-          Lokasi resepsi
Strukturasi terjadi ketika anggota organisasi bertindak sesuai dengan keputusan organisasi.

Menurut Barker (2011) Strukturasi mengandung tiga dimensi, yaitu sebagai berikut:Pertama, pemahaman (interpretation / understanding), yaitu menyatakan cara agen memahami sesuatu. Kedua, moralitas atau arahan yang tepat, yaitu menyatakan cara bagaimana seharusnya sesuatu itu dilakukan. Ketiga, Kekuasaan dalam bertindak, yaitu menyatakan cara agen mencapai suatu keinginan.
Kasus yang mendukung konsepsi subjek sebagai agen aktif dan mengetahui banyak hal secara konsisten telah dikemukakan Giddens, yang merupakan serang kritikus Foucault yang paling lantang karena ia menghapus agen dari dari retetan sejarah. Giddens mengambil pandangan Garfinkel (1967), berpendapat bahwa tatanan sosial dibangun di dalam dan melalui aktivitas-aktivitas sehari-hari dan memberikan penjelasan (dalam bahasa) tentang aktor atau anggota masyarakat yang ahli dan berpengalaman. Sumber daya yang diambil oleh sang aktor, dan dibangun olehnya adalah karaker sosial, dan memang struktur sosial (atau pola aktivitas teratur) menyebarkan sumber daya dan kompetensi secara sosial, yang berbeda dengan menjadi subjek aksi dengan segala macam individu, beroperasi untuk menstrukturkan apa itu aktor. Sebagai contoh, pola-pola harapan tentang apa yang dimaksud dengan menjadi key person, dan praktik yang terkait dengan etnisitas, mengkonstuksi seaorang key person sebgai subjek yang sepenuhnya berbeda.
Subjektivitas yang dititik beratkan pada etnisitas pada gilirannnya memberdayakan kita untuk bertindak bedasarkan fakta sosial tertentu. Sejalan dengan itu, masalah-masalah mengenai bagaimana seorang aktor bias memperngaruhi keadaan atau bahkan kualitas lingkungan tak pelak turut menjadi kajian kotemporer yang juga bisa dikaji secara mikro kemudian menjadi makro.
Sekadar untuk menekankan saja bahwa teori strukturasi terpusat pada cara agen memproduksi dan mereproduksi struktur sosial melalui tindakan mereka sendiri. Aktivitas-aktivitas manusia yang teratur tidak diwujudkan oleh aktor-aktor individual, melainkan terus-menerus diciptakan dan diulang oleh mereka melalui cara mereka mengekspresikan diri sebagai aktor. Jadi, di dalam dan melalui aktivitas, agen mereproduksi sejumlah kondisi yang memungkinkan aktivitas-aktivitas semacam itu. Setelah dibentuk sebagai seorang key person oleh sejumlah harapan dan praktik yang dipadukan dengan kesadaran bersama, setelah belajar dan menginternalisasikan nilai serta aturan, maka kita bertindak sesuai dengan aturan-aturan itu, mereproduksi aturan itu lagi. Di mana aturan yang mengikat tersebut kembali menjadikan masyarakat di sekitarnya turut melembagakan kekangan walaupun pada akhirnya munculnya kuasa mampu menembus peraturan yang mereka buat sendiri.
Di sini struktur ternyata sebagai sesuatu yang bersifat eksternal bagi tindakan manusia, sebagai sumber yang mengekang kekuasaan subjek yang disusun secara mandiri. Sebagaimana yang dikonseptualisasikan dalam pemikiran strukturalis dan post-strukturalis, gagasan struktur ternyata lebih menarik. Dalam hal ini struktur secara khas dianggap bukan sebagai pembuat pola kehadiran seorang melainkan sebagai titik simpang antara kehadiran dan ketidakhadiran. Kode-kode dasar harus disimpulkan dari manifestasi-manifestasi yang merekat (Giddens, 2011: 20). Sehingga batas-batas antara keduanya bisa diidentifikasi dengan jelas pada pembahasan selanjutnya.
Dua ide tentang struktur tersebut sekilas tampak tidak ada kaitannya satu sama lain, namun nyatanya masing-masing berhubungan dengan aspek-aspek penting dari struktur hubungan-hubungan sosial, aspek-aspek yang dalam teori strukturasi dapat dipahami dengan menganalisis perbedaan antara konsep struktur dengan sistem. Dalam menganalisis hubungan-hubungan sosial, kita harus mengakui dimensi sintagmatig, suatu pola hubungan sosial dalam ruang dan waktu yang melibatkan urutan sebenarnya dari mode-mode pengembangan struktur yang secara reikursif diimplikasikan dalam proses-proses reproduksi. Dalam tradisi strukturalis, biasanya terdapat ketaksaan (ambiguity) perihal apakah struktur mengacu secara terbuka pada suatu matriks transformasi di dalam seperangkat aturan-aturan transformasi yang menentukan matriks tersebut. Paling  idak dari makna dasarnya, saya mempeelakukan matriks sebagai sesuatu yang mengacu pada aturan-aturan dan sumber daya-sumber daya seperti itu.
Salah satu gagasan paling penting dalam referensi tentang komunikasi organisasi adalah bahwa komunikasi bukan semata-mata sesuatu yang dilakukan oleh para organisasi, bukan pula merupakan alat untuk menyelesaikan suatu persoalan. Namun, komunikasi itu sendiri lebih dipandang sebagai suatu peroses pengorganisasian. Dalam bahasan ini, kita akan menyimak dua teori yang dikemukakan oleh carl weick dan marshall scott poole m engenai teori pengoganisasian, serta teori strukturasi dalam organisasi yang merupakan hasil pemikiran Robert D. McPhee.
Teori pengorganisasian memandang organisasi bukan sebagai struktur atau kesatuan, tetapi suatu aktivitas. Oleh karena itu, lebih sesuai untuk disebut sebagai ‘pengorganisasian’  dari organisasi, sebab organisasi adalah sesuatu akan yang dicapai dalam sekelompok orang melalui proses yang terus menerus dilaksanakan.. jadi ketika sekelompok orang melakukan apa yang mereka lakukan, dalam arti aktivitas mereka menciptakan organisasi, maka pengorganisasian dilakukan secara berkesinambungan.
Esensi dari setiap organisasi adalah bahwa orang bertindak atau beraksi dalam suatu cara tertentu, sehingga perilaku mereka saling terkait. Dalam deskripsi yang konkret, perilaku seseorang bergantung pada perilaku orang lain. Ukuran dasar dari perilaku yang saling terkait tersebut adalah, bahwa komunikasi memainkan peran diantara orang-orang dalam organisasi. Jadi aktivitas pengorganisasian terdiri dari interaksi ganda yaitu suatu tindakan yang diikuti oleh suatu respon dan kemudian tindakan penyesuaian oleh orang pertama. Contoh; seorang pimpinan meminta sekertrisnya untuk melakukan sesuatu (aksi). Karena belum paham, sekertaris meminta penjelasan kepada, pimpinannya (interaksi), dan pimpinan tersebut menjelaskan kembali perintahnya tersebut (interaksi ganda). Weick sangat meyakini bahwa segala aktivitas pengorganisasian adalah interaksi ganda, karena dari akativitas seperti yang dicontohkan diatas, suatu organisasi dibangun.
Pemikiran strukturasi dalam organisasi yang di kemukakan Poole dan McPhee, dijelaskan bahwa stuktur organisasi diciptakan ketika sekelompok orang saling berkomunikasi melalui saluran tertentu. Komunikasi tersebut terjadi dalam tiga tempat atau pusat pusat dari strukturasi, yaitu konsepsi, implementasi dan penerimaan (reception). Pertama adalah tempat dari ‘konsepsi’ yang meliputi seluruh bagian dari kehidupan organisasi dimana orang orang membuat berbagai keputusan dan pilihan. Contoh; ketika sebuah panitia yang dibentuk oleh pimpinan universitas memutuskan untuk mendirikan sebuah jurusan baru dilingkungan universitas tersebut, maka alut komunikasi selanjutnya dalam fakultas tersebut akan ‘ distrukturkan’ oleh keputusan yang telah dibuat tersebut.
Tempat yang kedua dari strukturasi organisas adalah ‘implementasi’, yaitu kodifikasi formal dan oemberitahuan mengenai berbagai keputusan dan pilihan. Contoh; sekali keputusan telah diambil untuk mendrikan keoutusan baru, maka pimpina universitas akan mengeluarkan memorandum resmi kepada fakultas yang memberitahukan adanya perubahan. Pemberitahuan resmi itu sendiri akan berguna untuk mempertegas organisasi tersebut dimasa mendatang

Struktur yang ketiga terjadi ditempat penerimaan (reception) yaitu ketika para anggota kelompok bertindak dengan menyesuaikan diri kepada keputusan-keputusan organisasi. Dalam uraian yag lebih konkret,  setelah diambil keputusan untuk menjadikan jurusan baru, maka akan diangkat seorang ketua jurusan dan karenanya alur komuniksi dalam fakultas akan mengalami perubahan.